Mengusung Konsep Smart Living Pure Nature, D’Amandita Terjual 300-an Unit

null
Infrastruktur menjadi kunci perkembangan kawasan Sentul dan menjadi daya tarik bagi konsumen, untuk investasi atau sebagai tempat tinggal. (Foto: Artha Alam Prima)

Salah satu kawasan penyangga Jakarta yang saat ini menjadi pilihan masyarakat dalam memilih tempat tinggal atau investasi properti adalah kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat. Tak bisa dipungkiri, dalam 5 tahun terakhir pembangunan perumahan di Sentul kian agresif dan saat pandemi yang terjadi beberapa waktu lalu, perumahan di kawasan Sentul kian bertambah.

Salah satu konsentrasi pengembangan perumahan di kawasan ini berada di sekitaran pintul tol Sirkuit Sentul dan Sentul Selatan. Perumahan yang dikembangkan kebanyakan berkonsep eco living. Saat pandemi lalu mindset untuk memilih tempat tinggal yang sehat menjadi kebutuhan. Dan mengubah pilihan masyarakat akan tempat tinggal, yaitu lingkungan yang hijau dan udara segar menjadi keharusan.

Nurul Yaqin, Direktur Marketing PT Artha Alam Prima Lestari (PT AAPL) menyatakan dalam keterangan tertulis (27/4/2025), selain memiliki kondisi lingkungan dan alam yang bagus, kawasan Sentul didukung oleh infrastruktur yang baik seperti adanya dua pintul tol yaitu Sirkuit Sentul dan Sentul Selatan.

Nantinya juga akan ada jalur LRT di kawasan Sentul. "Sehingga infrastruktur menjadi kunci perkembangan kawasan Sentul dan menjadi daya tarik bagi konsumen, untuk investasi atau sebagai tempat tinggal," jelas Nurul.

Sementara Nenta Paeng, Direktur Utama PT Artha Alam Prima Lestari, menegaskan, perkembangan Sentul dalam beberapa tahun terakhir ini terkerek naik karena banyaknya pengembang yang mengembangkan perumahan. Menariknya, pengembangan yang dilakukan menyasar segmen menengah atas dengan produk yang bagus dan memiliki konsep menarik.

“Pengembang besar sudah banyak masuk ke kawasan Sentul hingga ke ujung tol Jagorawi. Karena secara geografis keberadaan ruas tol Jagorawi menguntungkan kawasan Sentul. Fasilitas yang ada di kawasan Sentul pun sangat beragam, mulai dari rumah sakit, area wisata, sekolah, gaya hidup hingga kuliner yang kian beragam,” jelas Nenta.

Nurul menambahkan, ketertarikan masyarakat untuk tinggal di Sentul salah satunya karena faktor emosional dengan lingkungan yang hijau, udara yang segar di Sentul. Untuk itu, pihaknya mengembangkan proyek D’Amandita karena mengikuti kebutuhan market.

“Sebelumnya, pasar atau konsumen saat pandemi terbiasa dengan gaya hidup sehat seperti berolahraga, mencari udara yang segar hingga mencari rumah yang sehat dengan fasilitas yang mendukung gaya hidup sehat. Makany, kami hanya memanfaatkan 45% kawasan D’Amandita untuk bangunan, selebihnya area terbuka,” jelasnya.

Nurul menambahkan, D’Amandita mengusung konsep “Smart Living Pure Nature” , memadukan material ramah lingkungan dengan konsep rumah yang memiliki banyak pencahayaan dan juga sirkulasi udara yang bagus. Menurutnya, pengembangan rumah sehat ini sudah banyak dikembangkan developer di Sentul, untuk itu pihaknya memberikan hal yang beda dalam proses pembangunannya.

“Kami melihat celah dan keuntungan bagi konsumen adalah dalam proses delivery produk yang lebih cepat. Biasanya serah terima kunci 18 bulang hingga 24 bulan bahkan ada tambahan hingga 36 bulan. Kami berkomitmen prosesnya hanya 12 bulan,” tegasnya.

Dipasarkan sejak akhir tahun lalu D’Amandita berlokasi di Jalan Raya Alternatif Puncak 2, menurut Nurul , hingga kini sudah terjual 2 cluster pertama yang jumlah totalnya 300-an unit. Kecepatan penjualan ini menurutnya lagi karena D’Amandita memberikan produk yang berbeda dengan yang lain.

Dalam pengembangan cluster di D’Amandita, AAPL membatasi jumlah unit rumahnya, 1 cluster paling banyak hanya terdiri dari 160 unit rumah. Hal ini dilakukan agar trafik dalam cluster lebih nyaman, selain itu agar interaksi warga clsuter semakin mudah karena jumlahnya tak banyak.

Terkait fasilitas, Nurul menjelaskan bahwa ada _club house_ utama yang cukup besar namun tetap membangun club house mini di setiap 2 cluster. Tak hanya itu, di ruas jalan Boulevard yang lebar juga disediakan area jogging track, pedestrian, jalur sepeda dan common area. Berbagai fasilitas yang ada ini dikembangkan dengan matang dan menjadi satu kesatuan kawasan D’Amandita yang luasnya mencapai 41 hektare. (*)

# Tag