IHSG Berpeluang Menguat
PT BNI Sekuritas memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini masih berpotensi melanjutkan kenaikan tes resistance di 6.800 poin. "Jika gagal break 6.800, potensi koreksi kembali ke 6.700-6.730 poin," ujar Fanny Suherman, analis dan Head of Retail Research BNI Sekuritas di Jakarta, Rabu (30/4/2025).
Dia menjabarkan Indeks-indeks Wall Street melesat pada Selasa pekan ini. Hal tersebut disebabkan harapan akan tercapainya kesepakatan dagang besar seiring adanya sinyal positif dari Gedung Putih bahwa sebuah perjanjian penting hampir diumumkan, sehingga mendorong optimisme pelaku pasar. Dow Jones Industrial Average naik 0,75%, S&P 500 menguat 0,58% dan Nasdaq Composite naik 0,55%.
"Saya sudah menyelesaikan kesepakatannya. Tapi saya masih menunggu persetujuan dari perdana menteri mereka dan parlemen, yang saya perkirakan akan segera keluar," kata Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick tanpa menyebutkan negara yang dimaksud. Sebelum pernyataan itu, pergerakan saham cenderung flat sepanjang sesi perdagangan.
Saham-saham yang sensitif terhadap isu perang dagang, seperti General Motors dan Apple, dan rebound dari posisi terendah harian setelah pernyataan tersebut. Saham GM ditutup turun 0,6%, sedangkan Apple naik tipis 0,5%.
Bergeser ke Asia, bursa saham di kawasan Asia dan Pasifik mayoritas menguat pada perdagangan Selasa (29/4), karena investor menunggu sejauh mana dampak kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump pada pendapatan perusahaan. Selain itu, investor bursa Asia juga tengah menunggu data ekonomi yang diharapkan bisa mendorong kinerja emiten pada pekan ini. Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,92%.
Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 0,65%, dan Kosdaq menguat 0,98%. Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,16%. Sedangkan, CSI 300 China dan Shanghai Composite turun masing-masing sebesar 0,17% dan 0,05%. Pasar Jepang tutup karena hari libur umum. Sementara itu, FTSE Straits Times Singapura naik tipis 0,01% dan FTSE KLCI Malaysia melemah 0,40%. Di sisi lain, pasar tengah memantau perkembangan seputar negosiasi kesepakatan perdagangan antara AS dan negara-negara di kawasan tersebut.
Adapun, IHSG di Selasa kemarin ditutup naik 0.39%, tapi kembali disertai dengan net sell asing Rp40 Miliar. Saham yang paling banyak dijual asing adalah ASII, BBCA, RAJA, ADRO dan BBNI. Level IHSG pada hari ini 6.680-6.730 poin (support) dan resistance di 6,800-6.830 poin. Trading Idea hari ini: BUKA, DEWA, HRTA, RATU, BRIS, dan TPIA
BUKA: Buy on Weakness dengan area beli di Rp142-144, cutloss di bawah Rp140. Target dekat di Rp146-150.
DEWA : Spec Buy dengan area beli di Rp127-129, cutloss di bawah Rp125. Target dekat di Rp 131-135.
HRTA : Spec Buy dengan area beli di Rp670-680, cutloss di bawah Rp665. Target dekat di Rp700-720.
RATU : Spec Buy dengan area beli di Rp5.350-5.375, cutloss di bawah Rp5.300. Target dekat di Rp5.425-5.525. (*)
BRIS Spec Buy dengan area beli di 2820-2850, cutloss di bawah 2800. Target dekat di 2880-2900.
TPIA Buy if Break 7700, dengan target jual dekat di 7800-7900. Cutloss di bawah 7600.
.
Support IHSG: 6680-6730
Resist IHSG: 6800-6830
Trading Idea hari ini: BUKA, DEWA, HRTA, RATU, BRIS, dan TPIA
BUKA Buy on Weakness dengan area beli di 142-144, cutloss di bawah 140. Target dekat di 146-150.
DEWA Spec Buy dengan area beli di 127-129, cutloss di bawah 125. Target dekat di 131-135.
HRTA Spec Buy dengan area beli di 670-680, cutloss di bawah 665. Target dekat di 700-720.
RATU Spec Buy dengan area beli di 5350-5375, cutloss di bawah 5300. Target dekat di 5425-5525.
BRIS Spec Buy dengan area beli di 2820-2850, cutloss di bawah 2800. Target dekat di 2880-2900.
TPIA Buy if Break 7700, dengan target jual dekat di 7800-7900. Cutloss di bawah 7600.