BSI Cetak Laba Bersih Rp1,88 Triliun, Naik 10% Pada Kuartal I/2025

null
Foto : Pemaparan Kinerja BSI pada Triwulan 1/2025

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) mencatatkan laba bersih senilai Rp1,88 triliun di kuartal pertama tahun ini. Raihan ini tumbuh 10% jika dibandingkan periode yang sama di 2024. Salah satu pendorongnya fee based income. Plt Direktur Utama BSI, Bob T Ananta, mengungkapkan fee based income perseroan di kuartal I/2025 itu tumbuh 39,3%, menjadi Rp1,7 triliun. ‘’Secara komposisi fee based ratio juga naik signifikan per Maret 2025 dari 16,91% ke level 20,35%,’’ kata dia pada jumpa pers di Jakarta, Rabu (30/4/2025).

Lebih lanjut, Bob mengatakan meningkatnya fee based ratio adalah impact dari implementasi strategi perbaikan infrastruktur transaction banking sepanjang tahun 2024 seperti peluncuran BYOND by BSI, penambahan EDC, QRIS BSI, ditambah fokus pada bisnis emas terutama setelah penetapan BSI sebagai bank emas oleh Presiden Republik Indonesia pada 26 Februari 2025. ‘’Dalam kondisi ekonomi global yang challenging, emas telah menjadi jalan keluar bagi investor untuk menempatkan dananya dan ini menjadi big opportunity bagi BSI,’’ ungkapnya.

Bisnis BSI Emas melalui BYOND by BSI mencatatkan peningkatan. Pertumbuhan nasabah melonjak sekitar 28% atau menjadi sekitar 119 ribu nasabah dan saldo emas BSI pada posisi 621 kg. Dari sisi pertumbuhan,bisnis emas di BSI melesat 81,99%, menjadi Rp14,33 triliun secara tahunan. Cicil emas mendominasi pertumbuhan bisnis emas mencapai Rp7,37 triliun tumbuh 168,64% dan gadai emas mencapai Rp6,96 triliun tumbuh 35,65%.

"Bisnis emas mampu memberikan kontribusi fee based income perusahaan sebesar 17,81%. Pendapatan fee based lainnya dari bisnis e-chanel dan treasury juga meningkat," ungkapnya.

Bob mengakui bisnis berbasis emas menjadi penting karena merupakan bagian dari pertumbuhan anorganik dan menjadi krusial disaat kondisi ekonomi yang cukup menantang saat ini. Direktur Finance & Strategy BSI, Ade Cahyo Nugroho, mengungkap aset BSI per posisi Maret 2025 senilai Rp401 Triliun, tumbuh 12%. Dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 7,4% atau menjadi Rp319 triliun.

Sekitar 60,96% dari DPK ini dikontribusikan oleh dana murah (CASA). Adapun pembiayaan BSI masih tumbuh 16,21%. Per posisi Maret 2025, total pembiayaan yang disalurkan BSI Rp287,2 triliun Berdasarkan segmen, pembiayaan yang disalurkan oleh BSI ke segmen konsumer, bisnis emas dan kartu mencapai Rp156,71 triliun tumbuh 16,08%, disusul segmen wholesale mencapai Rp80,62 triliun tumbuh 17,28% dan retail Rp49,87 triliun tumbuh 14,91%.

Kualitas pembiayaan terjaga dengan indikasi non performing finance (NPF) gross sebesar 1,88% atau membaik dari periode sebelumnya. Cost of credit (CoC) perseroan juga membaik di level 0,93%.

Kemudian, perseroan juga mencetak rasio imbal hasil menarik, yang terlihat dari rasio return on equity (ROE) sebesar 17,58%. BSI mengawali tahun 2025 dengan kenaikan aset sebesar 12,01% menjadi Rp401 triliun. Adapun rasio return on asset (ROA) berada di level 2,43%.

Adapun, jumlah user 7,9 juta termasuk pengguna BYOND by BSI, 5.496 ATM/CRM, 115 ribu BSI Agen, BSI QRIS dan layanan BSI Emas. Dari sisi wholesale dan korporasi, saat ini BSI memiliki aplikasi BEWIZE by BSI yang merupakan platform terpadu transaksi keuangan bagi nasabah untuk membuat #BisnisJadiMudah. BEWIZE by BSI berkonsep single sign on sehingga nasabah dapat mengakses layanan cash management, value chain, trade finance, dan foreign exchange secara end to end dengan mudah, tepat, dan aman.

Sementara untuk pembiayaan berkelanjutan BSI mencapai total Rp72,6 triliun terdiri atas green financing Rp14,6 Triliun dan social financing Rp58,0 triliun. Selain itu, BSI mengelola sukuk berkelanjutan atau sustainability sukuk senilai Rp3 triliun. Implementasi ESG di BSI juga tercermin dalam pelaksanaan green operation.

Misalnya, pembangunan green building landmark BSI Aceh, pemasangan 139 unit kendaraan listrik, pemasangan 6 panel surya dan water station serta program ESG pada pembiayaan yakni 1 home 1 tree melalui BSI Griya melalui penanaman 2.351 pohon. Harga saham BRIS sejak awal tahun ini hingga 30 April 2025 (year to date) naik 2,52% atau menjadi Rp2.850. (*)

# Tag