Industri Tekstil Nasional Berdenyut, Kemenperin Siapkan SDM Industri Kompeten

Saat ini kinerja industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional yang sedang menghadapi tantangan global. Oleh karenanya, Kementerian Perindustrian menyediakan tenaga kerja terampil bidang tekstil dan garmen melalui unit pendidikan vokasi Kemenperin di bawah binaan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) yang mencetak SDM industri yang kompeten dan siap kerja.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menuturkan sepanjang 2024, nilai ekspor TPT mencapai US$11,96 miliar setara menyumbang 6,08% dari total ekspor industri manufaktur nasional. Ekspor sektor ini tumbuh sebesar 2,67%, sementara impor turun 6,20%. Alhasil terjadi kenaikan neraca perdagangan hingga 20,99%.
“Industri TPT merupakan salah satu sektor andalan karena bersifat padat karya dan berorientasi ekspor. Oleh karena itu, industri TPT sebagai industri padat karya masih membutuhkan tenaga kerja terampil untuk menunjang aktivitas produktivitasnya,” ujarnya dalam siaran pers yang dikutip pada Kamis (1/5/2025).
Hingga Agustus 2024, industri TPT menyerap 3,97 juta tenaga kerja atau 19,9% dari total tenaga kerja industri manufaktur.Kemenperin memiliki unit pendidikan vokasi dengan spesialisasi menghasilkan lulusan kompeten di industri TPT, yaitu Politeknik STTT Bandung dan Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta (AK-Tekstil Solo).
Unit pendidikan vokasi Kemenperin terus mendapat animo pendaftar yang tinggi, yaitu sebanyak 83.738 orang pada 2024 dengan rasio pendaftar melebihi target rasio 1:10.
Saat ini, Kemenperin sedang membuka penerimaan siswa dan mahasiswa baru pada seluruh unit pendidikan vokasi Kemenperin melalui Jalur Penerimaan Vokasi Industri (JARVIS) Bersama 2025 yang dilaksanakan serentak dari 22 April-31 Mei 2025 melalui website jarvis.kemenperin.go.id. (*)