Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) Cetak Omset Rp3,99 Triliun di Kuartal I/2025, Laba Bersihnya Menciut 7%

Gedung MPM. (Foto: MPM)
Gedung MPM. (Foto: MPM)

PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) di kuartal pertama tahun ini membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp3,99 triliun atau meningkat sebesar 3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Raihan ini didukung oleh kinerja positif dari segmen distribusi dan ritel. Sejalan dengan itu, laba kotor juga mengalami peningkatan sebesar 2% atau menjadi Rp354 miliar.

Namun demikian, laba operasional menciut sebesar 7%, menjadi Rp170 miliar. Ini disebabkan oleh kenaikan beban operasional. Dampaknya, laba bersih MPMX di Januari-Maret tahun ini melorot sebesar 7% atau menjadi Rp154 miliar. Hal ini disebabkan tantangan pasar yang dihadapi oleh segmen asuransi dan transportasi

Beatrice Kartika, Group CFO MPMX, mengatakan kinerja perseroan di kuartal I/2025 itu dipengaruhi tekanan makroekonomi dan dinamika pasar pada kuartal pertama tahun ini. Dia, pada keterangan tertulisnya itu, menyebutkan MPMX mampu menjaga fundamental keuangan yang sehat. Peningkatan margin laba kotor mencerminkan efektivitas strategi efisiensi yang dijalankan, meskipun secara pendapatan sedikit mengalami tekanan dibandingkan tahun lalu.

"Kami akan terus fokus dalam memperkuat pengelolaan biaya, menjaga likuiditas, serta memastikan setiap lini bisnis berkontribusi secara optimal terhadap kinerja MPMX ke depan. Dengan langkah-langkah strategis yang terus dilakukan, MPMX tetap optimis dalam menghadapi tantangan pasar di kuartal-kuartal berikutnya," ungkap Beatrice di Jakarta, Sabtu (3/5/2025).

Beberapa tantangan eksternal seperti penurunan kinerja pasar sepeda motor nasional yang memberikan tekanan pada segmen distribusi. Selain itu, segmen asuransi juga terpengaruh oleh penurunan kontribusi dari produk kendaraan bermotor, sementara segmen transportasi menghadapi penurunan akibat penghentian kontrak dan proyek yang selesai dan turunnya margin penjualan mobil bekas.

Anak perusahaan MPMX menunjukkan hasil yang bervariasi dalam menghadapi dinamika eksternal yang penuh tantangan tersebut. Berikut adalah ringkasan kinerja masing-masing entitas anak pada kuartal pertama 2025.

Pada segmen bisnis distribusi dan ritel kendaraan roda dua, pendapatan tumbuh sebesar 3% atau menjadi Rp3,93 triliun yang didorong oleh pendapatan penjualan sepeda motor serta segmen purna jual. Kinerja MPMulia cukup stabil dengan mencatat pertumbuhan sebesar 2% yang didorong oleh kenaikan harga jual rata-rata, di tengah penurunan penjualan sepeda motor nasional sebesar 3%.

Sementara itu MPMMotor tumbuh sebesar 7% yang didukung oleh volume penjualan yang stabil serta kenaikan harga jual rata-rata.Pada segmen purnajual, pendapatan distributor meningkat sebesar 3%, sedangkan pendapatan ritel tumbuh sebesar 34% yang didorong oleh peningkatan pendapatan dari penjualan suku cadang dan layanan servis. Sejalan dengan pertumbuhan pendapatan, laba kotor naik sebesar 3% atau menjadi Rp316 miliar, dengan margin laba kotor yang tetap relatif stabil.

Segmen bisnis asuransi MPM Insurance menghadapi tantangan di kuartal I tahun ini dengan mencatat penurunan pada pendapatan premi bersih sebesar 6% atau menjadi Rp67 miliar. Ini terpengaruh oleh kinerja sektor leasing untuk produk kendaraan bermotor yang lebih lemah.

Sementara itu, produk properti tetap relatif stabil, dan kontribusi dari produk lainnya, terutama produk rekayasa, masih menunjukkan pertumbuhan yang keduanya mendapatkan manfaat dari sinergi yang ada di seluruh grup.

Pada segmen bisnis penyewaan kendaraan, MPM Rent mengalami pertumbuhan pendapatan sebesar 5% berkat segmen penjualan mobil bekas melalui AUKSI yang tercatat meningkat sebesar 11%. Pertumbuhan ini didorong oleh kendaraan komersial, meskipun margin tercatat lebih rendah 11%.

Sementara kombinasi pendapatan dari sewa kendaraan dan pengemudi mengalami penurunan 0,1% yang disebabkan adanya efisiensi biaya dari beberapa sektor industri. Kontraksi margin di semua lini bisnis menyebabkan penurunan laba kotor sebesar 14% secara tahunan.

Sementara pada bisnis jasa keuangan, Jaccs MPM Finance Indonesia (JMFI) mengalami penurunan pendapatan bersih sebesar 21%. Ini terutama disebabkan oleh penghentian pembiayaan mobil dan pembiayaan korporasi. Namun, inisiatif peningkatan kualitas aset dan efisiensi biaya berhasil mengurangi kerugian bersih sebesar 6%. Harga saham MPMX sejak awal tahun ini hingga 2 Mei 2025 naik sebesar 4,57% atau menjadi Rp1.030. (*)

# Tag