Tips Menyiapkan Dana Pendidikan untuk Anak

Tips Atur Dana Pendidikan Anak oleh Astra Life. (Foto: Istimewa)
Tips Atur Dana Pendidikan Anak oleh Astra Life. (Foto: Istimewa)

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada tahun 2024 uang pangkal sekolah swasta rata- rata naik 10-15% per tahun. Sayangnya, sebagian besar keluarga di Indonesia belum memiliki dana khusus yang dialokasikan untuk pendidikan anak.

Survei Katadata Insight Center untuk Astra Life yang dilakukan pada September 2021 menunjukkan bahwa 67,7% responden keluarga Indonesia belum menyiapkan dana pendidikan anak. Jika kondisi ini terus berlanjut, maka akses dan keberlanjutan pendidikan anak di masa depan dapat terhambat.

Windy Riswantyo selaku Marketing, Alternate & Direct Business Group Head Astra Life mengatakan perencanaan keuangan yang baik, termasuk menyiapkan dana pendidikan sejak dini adalah kunci untuk memastikan masa depan anak tetap terjaga di tengah ketidakpastian ekonomi.

“Kami mengajak keluarga muda di Indonesia untuk mulai mengurangi gaya hidup konsumtif dan lebih memprioritaskan investasi jangka panjang, khususnya dalam hal pendidikan anak, agar mimpi mereka tidak terhambat karena kesalahan pengelolaan keuangan,” katanya, Jumat (2/5/2025).

Berikut tiga tips menyiapkan dana pendidikan anak:

1. Kurangi impulsif dan gaya hidup konsumtif

Di era digital saat ini, banyak keluarga muda terdorong untuk mengikuti tren konsumsi yang dipicu oleh fenomena FOMO (fear of missing out) dan tekanan sosial. Media sosial memainkan peran besar dalam membentuk pola konsumsi untuk selalu tampil sesuai tren agar tidak merasa tertinggal.

Data BPS menunjukkan bahwa pola belanja masyarakat Indonesia bergeser dalam 10 tahun terakhir. Pengeluaran untuk kebutuhan hiburan meningkat dari 0,22% pada 2014 menjadi 0,38% pada 2024. Hal ini karena masyarakat Indonesia lebih banyak menghabiskan untuk bersenang-senang dibandingkan dengan pengeluaran di sektor pendidikan. Tidak ada salahnya untuk memenuhi kebutuhan hiburan, namun harus tetap bijak dengan cara menyesuaikan dengan keadaan.

Tanpa perencanaan bijak, kebiasaan konsumtif dapat mengalihkan dana yang seharusnya untuk pendidikan anak. Kesulitan dalam menyiapkan biaya pendidikan anak dapat diatasi apabila para orang tua dapat membangun kesadaran finansial dengan membedakan kebutuhan dan keinginan, mengurangi paparan konten media sosial yang menimbulkan sifat konsumtif, menetapkan anggaran belanja realistis, dan berdiskusi dengan suami atau istri tentang prioritas keuangan.

2. Pilih instrumen keuangan yang pasti

Fokus finansial keluarga sering kali terbagi untuk kebutuhan jangka pendek, tanpa adanya alokasi khusus atau instrumen keuangan yang dapat menjamin keberlangsungan rencana pendidikan jika terjadi risiko tak terduga. Perencanaan yang matang dan proteksi yang tepat dapat menjadi penentu apakah anak bisa mendapatkan akses pendidikan terbaik tanpa terhalang kondisi finansial keluarga.

Dalam kondisi tertentu seperti kehilangan pencari nafkah utama atau krisis ekonomi mendadak, keluarga tanpa perlindungan finansial bisa kehilangan kemampuan untuk melanjutkan rencana pendidikan anak minimal hingga lulus kuliah.

3. Tentukan jenjang pendidikan anak

Hitung kebutuhan dana pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikan anak dari mulai TK, SD, SMP, SMA sampai dengan perguruan tinggi. Pilihlah jenis sekolah swasta maupun negeri sesuai dengan kondisi ekonomi keluarga. Proyeksikan biaya sekolah per tahun ini dan inflasi setiap tahunnya dengan rata-rata naik 10-15% per tahun.

Perhatikan juga jarak tahun anak pertama dan kedua dan seterusnya agar lebih mudah menyiapkan dana pendidikan. Paling penting, pisahkan dana pendidikan dengan tabungan lainnya, seperti salah satunya melalui instrumen asuransi dwiguna. Jangan lupa untuk menyisihkan dana pendidikan secara rutin dan disiplin. (*)

# Tag