Menjembatani Teknologi dan Bisnis: Cerita dari Indonesia CIO 200 Summit 2025
Ketika teknologi kian meresap dalam setiap lini bisnis, peran Chief Information Officer (CIO) pun berubah drastis. Tak lagi sekadar pengelola infrastruktur IT, kini mereka dituntut menjadi mitra strategis yang mampu menjembatani dunia teknologi dan kepentingan bisnis.
Itulah semangat yang mewarnai perhelatan Indonesia CIO 200 Summit 2025 yang digelar di Jakarta, ajang tahunan besutan Global CIO Forum (GCF), komunitas pimpinan IT global yang diprakarsai oleh GEC Media Group asal Uni Emirat Arab.
Indonesia menjadi salah satu simpul penting dalam jaringan komunitas CIO 200 yang kini tersebar di berbagai negara. Tahun ini, ratusan pimpinan IT dari berbagai industri berkumpul untuk berbagi pengalaman, berdiskusi tentang tantangan era digital, dan merayakan pencapaian kolektif para pemimpin teknologi Tanah Air.
Di antara para pembicara, hadir Wilbertus Darmadi, CIO Toyota Astra Motor. Ia menyoroti semakin krusialnya posisi CIO di tengah dunia yang digerakkan oleh teknologi. “Seorang CIO juga harus dapat menyelaraskan pemahaman teknologi tersebut dengan tujuan bisnis yang ingin dicapai perusahaan,” ujarnya lugas, dalam siaran pers dikutip Senin (5/5/2025).
Menurutnya, memahami tren terbaru saja tidak cukup. Seorang CIO juga perlu memastikan bahwa implementasi teknologi berjalan sesuai rencana dan benar-benar berdampak pada kinerja perusahaan.
Anushree Dixit, Chief Strategy Officer GEC Media Group, mempertegas tujuan forum ini. “Dengan adanya CIO 200, IT Leaders dapat saling berbagi dan bekerja sama dalam menjawab tantangan dan juga kesempatan di era digital,” ucapnya.
Harapannya, CIO 200 menjadi lebih dari sekadar konferensi, melainkan wadah kolaboratif yang menyatukan kekuatan intelektual dari berbagai penjuru dunia.
Puncak acara diramaikan oleh pemberian penghargaan kepada sejumlah IT Leaders dari perusahaan-perusahaan di Indonesia. Mereka dinilai memiliki prestasi dan pengaruh nyata dalam dunia teknologi informasi.
Penghargaan ini dibagi dalam empat kategori: Next-Gen, Leader, Master, dan Legend, menggambarkan perjalanan karier dan kedalaman kontribusi mereka di bidangnya masing-masing.
Namun penghargaan ini bukanlah akhir dari perjalanan. Para peraih penghargaan akan melaju ke tahap seleksi berikutnya, bersaing untuk mewakili Indonesia dalam ajang World CIO 200 Summit 2025 yang akan digelar di Mesir pada akhir tahun. Sebuah panggung global yang mempertemukan para pemimpin digital dari berbagai belahan dunia, dan sekaligus membuka peluang kerja sama lintas negara.
Dalam dunia yang kian kompleks dan saling terhubung, para CIO tidak lagi berdiri di belakang layar. Mereka justru berada di garis depan transformasi. Dan Indonesia CIO 200 Summit 2025 menjadi salah satu ruang penting untuk menyuarakan visi mereka, tentang masa depan yang dipandu teknologi, namun tetap berakar pada strategi dan nilai bisnis. (*)