Civic RS e:HEV, Sedan Hijau Ber-DNA Mobil Balap
Gelombang elektrifikasi yang kerap dianggap mengikis jiwa fun to drive, Honda justru meluncurkan senjata baru, yakni New Civic RS e:HEV. Mobil sedan ini bukan sekadar hybrid biasa. Tapi, adalah jawaban bagi generasi yang menolak dikotomi eco-friendly versus sporty. Dengan harga Rp699 juta, Civic RS e:HEV bukan hanya menantang kompetitor—ia membongkar stigma bahwa mobil hijau harus kehilangan karakter.
Sejak 1972, Civic selalu menjadi katalis revolusi. Dulu, mesin CVCC-nya mendobrak standar emisi tanpa mengorbankan performa. Kini, di usianya yang ke-53, Civic RS e:HEV menggebrak dengan kombinasi mesin 2.0L Atkinson-cycle dan motor listrik yang memuntahkan 203 PS—lebih garang dari versi turbo sebelumnya.
"Kami tak mau pengguna merasa sedang menyetir 'mobil hijau', tapi Civic yang tidak kehilangan karakternya," tegas Yusak Billy, Sales & Marketing and Aftersales Director PT Honda Prospect Motor dalam keterangan resmi, Kamis (8/5/2025)
Di jalan, hybrid Honda ini bermain dua peran. Saat macet, motor listriknya yang menghasilkan 315 Nm torsi instan membawa mobil melesap halus layaknya EV murni. Tapi begitu pedal gas diinjak dalam-dalam, mesin bensin mengambil alih dengan raungan teredam Active Sound Control, menciptakan ilusi RPM tinggi yang memicu adrenalin. Empat mode berkendara—termasuk Individual yang bisa disetel sesuka hati—menjadi bukti bahwa Honda paham: pengemudi Civic tak ingin diatur, tapi diberi kendali.
Desainnya adalah perlawanan halus terhadap arus mobil listrik "bermuka datar". Grill honeycomb hitam, velg 17 inci spoke-glossy, dan knalpot krom tetap dipertahankan sebagai penghormatan pada DNA sporty. Tapi detail seperti lampu LED gelap dan spoiler belakang menyiratkan modernitas. Warna anyar Canyon River Blue Metallic sengaja dipilih untuk menyasar eksekutif muda yang ingin tampil green tanpa terkesan membosankan.
Di kabin, Civic RS e:HEV adalah ruang zen teknologi. Sistem Bose 12-speaker dan Active Noise Cancellation menciptakan gelembung audionya sendiri, sementara Google Built-In dengan suara asisten yang kalem siap memandu ke tujuan. Tapi fitur Geo-fencing Alert yang bisa membatasi kecepatan anak muda justru jadi ironi: mobil ini jelas dirancang untuk mereka yang gemar mengejar batas.
Di balik kemewahan, Civic RS e:HEV tak melupakan akar kesukaannya pada ketegangan. Sensor parkir 8 titik dan Multi-Angle Reverse Camera mungkin terkesan berlebihan, tapi di survei internal HPM, fitur ini jadi andalan pengguna perempuan urban. Sementara Honda SENSING dengan Collision Mitigation Braking System bekerja diam-diam seperti pengawal pribadi—hadir saat diperlukan, tapi tak mengganggu saat pengemudi ingin menikmati tikungan tajam.
Dengan banderol Rp699 juta, Civic RS e:HEV jelas bukan untuk pasar massal. Tapi bagi Honda, ini adalah strategi jitu menyasar segmen yang tak mau memilih antara jalan umum dan sirkuit. Di pasar Indonesia yang masih awam pada hybrid, Civic RS e:HEV hadir sebagai bukti bahwa "hijau" bisa tetap bisa dipacu dan gahar.(*)