Pasar Properti Diprediksi Masih Ciamik Tahun Depan
Meski sempat terkena dampak dari krisis ekonomi global, perekonomian Indonesia dianggap masih mampu mempertahankan momentum positif selama tahun 2012. Beberapa sektor industri pun turut merasakan dampak positif dari keperkasaan perekonomian Indonesia, tak terkecuali sector properti, khususnya untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Di tengah terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia, pasar properti di Jakarta diprediksi masih mampu mempertahankan momentum positifnya di tahun 2013 mendatang. Hal tersebut diperkuat dengan masih tingginya permintaan di berbagai sektor properti di wilayah Jakarta.
Setidaknya hal tersebut terungkap pada hasil survey yang dilakukan oleh konsultan properti terkemuka, Cushman and Wakefield, hari ini di Jakarta (13/12/2012). Cushman and Wakefield mengungkapkan, secara umum, permintaan pada tujuh sektor properti di Jakarta masih mengalami pertumbuhan yang cukup kuat. Ketujuh sector tersebut adalah, sector Perkantoran di wilayah CBD Jakarta, Pusat perbelankaan (Retail), Kondominium, Apartemen Sewa, Hotel, Wilayah Industri Jabodetabek, Pasar Lahan Perumahan Jabodetabek.
Untuk sector perkantoran CBD, secara keseluruhan aktivitas permintaan dan transaksi sewa selama setahun belakangan masih menunujukan kierja yang positif. Tren seperti ini diharapkan masih akan berlanjut di tahun 2013 mendatang, seiring dengan meningkatnya kinerja perekonomian Indonesia dan makin derasnya arus investasi asing.
Di pasar Retail atau pasar pusat perbelanjaan pada tahun 2013 nanti diperkirakan akan mengalami sedikit hambatan dalam pasokan pusat perbelanjaan Strata-title (Hak Milik Satuan Rumah Susun). Hal tersebut seiring dengan kinerja pusat perbelanjaan Strata-title tersebut belum membaik. Pasokan baru pusat perbelanjaan pada tahun 2013 mendatang akan di dominasi oleh pusat belanja one-stop sebesar 92,4% (261.600 m²) dan fasilitas ritel penunjang sebesar 7,6% (21.500 m²).
Untuk pasar kondominium di wilayah Jakarta dan sekitarnya, diperkirakan akan terus naik di tahun 2013, dikarenakan adanya permintaan dari para pembeli yang terdiri atas investor dan pengguna akhir masih tinggi. Sebanyak 57.318 unit kondominium diprediksikan akan diluncurkan ke pasar tahun depan, yang akan membuat persaingan pasar semakin keras.
Tingkat hunian untuk pasar apartemen sewa juga diprediksi masih mengalami kondisi yang stabil di tahun 2013 nanti. Hal tersebut berdasarkan dari tingkat permintaan akan unit apartemen-servis dan apartement-khusus-sewa yang telah diterima sepanjang tahun 2012 ini. Sewa jangka pendek sub-sektor apartemen-servis juga diperikarakan akan meningkat menjelang tahun baru.
Pasar di sector hotel pun diharapkan masih mampu menunjukan tren yang positif di tahun 2013 mendatang. Dengan mempertimbangkan pertumbuhan historis dari kedatangan penumpang melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang mempunyai pertumbuhan diatas 15% per tahun di tiga tahun terakhir, dan makin membaiknya aksesibilitas dengan renovasi terminal bandara, masih aktifnya arus penumpang domestik, jumlah pengunjung di Jakarta yang tinggal di hotel berbintang 3-5, proyeksi sekitar 2.000 kamar hotel yang akan masuk di tiga tahun mendatang, serta harapan pertumbuhan permintaan yang menerus, tingkat hunian rata-rata untuk hotel berbintang 3-5 di perkirakan masih akan mencapai lebih dari 70% pada tahun 2013.
Untuk pasar properti sektor industri Jabodetabek, diperkirakan juga masih menunjukan tren yang positif. Dengan jumlah permintaan yang masih belum terpenuhi, pasar kawasan industri pada tahun 2013 diperkirakan masih berada di level positif. Permintaan masih didominasi oleh pelaku industri asing. Pasokan baru dalam jumlah yang relative cukup besar diperkirakan akan masuk ke pasar tahun depan, dan harga tanah diproyeksikan masih akan meningkat walau dengan tingkat yang lebih rendah.
Sedangkan tren positif pada pasar perumahan yang terjadi selama tahun 2012, diprediksi juga masih mengalami hal serupa di tahun mendatang. Hal tersebut didukung oleh semakin banyaknya penawaran penjualan perumahan, yang semakin hari semakin menarik minat para konsumen. Penawaran-penawaran tersebut banyak dilakukan oleh bank-bank di Indonesia.
Tangerang masih menjadi daerah yang paling disukai untuk properti kelas menengah-atas dan kelas atas. Sementara daerah yang lebih disukai untuk segmen menengah-bawah adalah daerah Bogor dan Depok. Sedangkan untuk Bekasi, pada tahun 2013 mendatang, diperkirakan akan terus mengalami pertumbuhan tertinggi di harga tanah pada tahun 2013, mengingat tingkat aktivitas pembangunan infrastruktur yang terus bertambah. (EVA)