null — Trisnadi Direktur Utama, PT KD Yulrisman, Joko Prihanto Komisaris PT KD, dan Yuli Priyanto, Direktur PT KD disela-sela *grand launching* klaster Umma Arsa di Tapos, Depok, Jawa Barat Senin (26/5/2025). (Foto: Darandono/*SWA*)

PT Karabha Digdaya (KD), memasuki babak baru dalam pengembangan bisnisnya. Bila sebelumnya perusahaan yang 100% kepemilikan saham oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia, dikenal sebagai perusahaan dengan dua unit bisnis utama, yakni penyedia jasa lapangan golf melalui Emeralda Golf Club dan Cimanggis Golf Estate.

KD kini memperluas kiprahnya dengan pengembangan kawasan hunian eksklusif yaitu Umma Arsa di jalan Lingkar Kebayunan Tapos, Depok, Jawa Barat. Hal ini ditandai dengan grand launching cluster Umma Arsa di Tapos, Depok sebagai langkah strategis KD sebagai developer mandiri.

Grand launching dihadiri oleh Komisaris KD, Joko Prihanto, Direktur Utama KD Trisnadi Yulrisman, Direktur KD, Yuli Priyanto, GM Golf Yenny Tanudjaja, serta tamu undangan dari mitra bank, Konsultan Arsitek Thamrin Architects (MTA), dan rekanan bisnis lainnya.

Trisnadi Yulrisman, Direktur Utama KD, mengatakan proyek ini adalah simbol transisi terbesar sepanjang berdirinya KD. Mengingat adalah proyek perdana sebagai developer mandiri. “Kami ingin memastikan bahwa setiap detilnya mencerminkan komitmen terhadap kualitas, fungsi, dan estetika. Ini bukan sekadar rumah,” katanya.

Diakui Trisnadi PT KD memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama dalam industri properti nasional. Dengan latar belakang sebagai bagian dari entitas yang sehat dan kuat secara finansial, KD ingin menunjukkan bisa menciptakan proyek properti yang modern, relevan, dan kompetitif di pasar.

Direktur KD, Yuli Priyanto, menambahkan klaster Umma Arsa dibangun di atas lahan sekitar hektar dan akan menghadirkan sekitar 61 unit hunian. Ada tiga tipe yang ditawarkan yaitu tipe 51 (51/75), Tipe 70 (70/75), dan Tipe 90 (90/84). Rencananya, jumlah rumah tipe 90 lebih banyak dibangun dari 2 tipe rumah tersebut. Harganya yang ditawarkan mulai dari Rp980 juta-Rp1,5 miliar. “Tahap awal, kami menargetkan akan menjual sekitar 16 unit,” katanya.

Trisnadi memaparkan untuk membangun klaster ini KD menggelontorkan investasi sekitar Rp55 miliar. “Dari proyek perdana ini, KD menargetkan marketing sales sekitar Rp90 miliar dan diharapkan bisa selesai dalam waktu 3 tahun,” katanya menjawab pertanyaan swa.co.id.

Muhammad Thamrin dari Thamrin Architects, arsitek yang merancang Cluster Umma Arsa menjelaskan bahwa pendekatan desain Japandi (Japanese-Scandinavian) yang diterapkan di Umma Arsa. Desain ini mengutamakan kesederhanaan, efisiensi ruang, serta estetika modern yang selaras dengan nilai-nilai keluarga masa kini.

Dengan peluncuran perdana proyek ini, KD membuktikan komitmennya untuk berkontribusi aktif dalam membangun masa depan properti Indonesia dengan mengusung nilai-nilai keberlanjutan, fungsi, dan keharmonisan.

"Kami ingin proyek ini menjadi bukti nyata bahwa transformasi perusahaan berjalan seiring dengan kebutuhan masyarakat modern. Kami memulai dari sesuatu yang kecil, tapi bermakna. Dari sinilah rumah-rumah bahagia akan tumbuh, dan dari sinilah Umma Arsa dimulai," tutur Trisnadi.(*)