Jakpat: Konsumsi Kopi Generasi Muda Kian Meningkat, Good Day Jadi Jawara

Kopi bukan lagi sekadar minuman pagi hari. Bagi generasi muda Indonesia, ia telah menjelma menjadi bagian dari gaya hidup: teman saat bekerja, bersosialisasi, bahkan refleksi diri di malam hari.
Fenomena inilah yang ditangkap oleh Jakpat (PT Gongsin International Transindo) dalam survei terbarunya tentang perilaku konsumsi kopi lintas generasi—Gen X, milenial, dan Gen Z—dengan membandingkan tren tahun 2023 dan 2025.
Riset ini menyoroti bagaimana konsumsi kopi, meski belum melampaui teh sebagai minuman paling populer di Indonesia, terus mengalami peningkatan khususnya di kalangan generasi muda.
Survei yang dipublikasikan pada 21 Mei 2025 ini menunjukkan bahwa mayoritas responden lebih menyukai minum kopi di sore hingga malam hari (pukul 18.01–21.00), dengan proporsi 35%.
Namun, kebiasaan minum kopi di pagi hari setelah sarapan masih cukup signifikan, mencapai 34%. Artinya, preferensi waktu minum kopi di Indonesia cukup merata antara pagi dan malam.

Dalam hal jenis kopi, dari 908 responden yang disurvei, kopi instan masih menjadi primadona dengan 53% responden memilihnya. Namun, angka ini turun 3% dibandingkan tahun 2023. Kopi hitam instan mencatatkan angka 43%, juga mengalami penurunan sebesar 4%.
Sementara es kopi susu dari kafe menempati posisi ketiga dengan 28%, menandakan adanya pergeseran preferensi ke minuman berbasis susu dan es yang lebih kekinian.

Adapun merek (brand) yang paling banyak dikonsumsi pada tahun 2025 adalah kopi siap konsumsi dalam kemasan seperti Good Day, dengan persentase 23,57%.
Angka ini turun 2,73% dibandingkan tahun 2023 sebesar 26,30%. Merek ini diklaim Jakpat menjadi merek pilihan responden generasi Z, diikuti merek Kapal Api.
Selain merek Good Day, Kapal Api juga menjadi pilihan responden generasi Z, dengan persentase 11,34%. Namun, angka ini menurun 2,82% pada tahun 2025, dibandingkan pada tahun 2023 yang porsinya sebesar 14,16%.

Jakpat juga mengamati terdapat sejumlah merek yang naik daun dan menjadi pilihan para peminum kopi, yaitu Kopi Kenangan, Nescafe, Indocafe, dan Starbucks.
Untuk Kopi Kenangan, persentasenya menjadi 12,67% atau naik 1,51% pada tahun 2025, dibandingkan tahun 2023, persentasenya 6,49%. Sementara merek Starbucks, persentase para peminum kopi memilih merek tersebut adalah 5,74%. Porsinya meningkat 2,85% pada tahun 2025, dibandingkan tahun 2023, hanya 2,89%. Sedangkan Nescafe, persentasenya 8,45%, meningkat 1,51% pada 2025, dibandingkan pada tahun 2023 sebesar 6,94%.
Merek lainnya dari minimarket seperti Indomaret Point dan Family Mart masuk dalam pilihan peminum kopi. Untuk Indomaret Point, persentasenya pada tahun 2025 sebesar 3,56%, meningkat 1,25% dibandingkan tahun 2023 sebesar 2,31%. Sementara untuk Family Mart, persentasenya pada 2025 sebesar 2,87%, meningkat 1,61% dibandingkan pada tahun 2023 sebesar 1,26%.
Data ini mengindikasikan bahwa lanskap konsumsi kopi di Indonesia kian beragam, dengan selera yang bergeser dari kopi konvensional ke varian yang lebih praktis dan bergaya hidup. Perubahan ini tak hanya didorong oleh selera, tapi juga gaya hidup dan dinamika ekonomi konsumen muda. (*)