IHSG Dibuka di Level 7.100, Sejumlah Sekuritas Proyeksi Bakal Bergerak Sideways

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini, Kamis (5/6/2025), dibuka menguat di level 7.100,24 dan hingga pukul 09.49 WIB tercatat bergerak tipis ke posisi 7.111,36. Data ini merujuk pada aplikasi IDX Mobile milik Bursa Efek Indonesia (BEI). Sejumlah analis memprediksi IHSG akan bergerak sideways, dipengaruhi sentimen beragam dari pasar regional.
Tim analis MNC Sekuritas memperkirakan IHSG hari ini akan berada dalam rentang 7.041–7.103. Sementara itu, tim analis Samuel Sekuritas Indonesia memproyeksikan batas bawah pergerakan indeks berada di rentang 6.800–6.920.
“Kenaikan di atas 7.170 dapat mengubah sentimen bearish yang ada,” ujar Muhammad Alfatih, CFTe, CTAD, Senior Technical Analyst Institutional Division Samuel Sekuritas Indonesia dalam riset hariannya.
Tekanan terhadap IHSG juga dipicu oleh pelemahan indeks Nikkei di Jepang yang turun 0,43% saat pembukaan. Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan justru menguat sebesar 0,93%.
Dari sisi sektoral, data IDX Mobile mencatat sejumlah sektor menjadi pendorong IHSG pagi ini. Sektor-sektor tersebut antara lain energi (IDXENERGY), barang siklikal (IDXCYCLIC), keuangan (IDXFINANCE), bahan baku (IDXBASIC), transportasi (IDXTRANS), dan teknologi (IDXTECHNO).
Sektor teknologi mencatat penguatan tajam hingga pukul 10.00 WIB, dengan indeks IDXTECHNO naik 0,29% ke level 7.725,40. Beberapa menit kemudian, sektor energi menyusul naik 0,43% ke level 2.818,49 dan sektor barang baku menguat 1,89% ke level 1.503,40.
Sebaliknya, sektor-sektor yang menjadi penekan IHSG antara lain sektor non-siklikal (IDXNONCYC), infrastruktur (IDXINFRA), properti (IDXPROPERT), perindustrian (IDXINDUST), dan kesehatan (IDXHEALTH).
Sektor kesehatan tercatat mengalami koreksi terdalam dengan penurunan 1,29% ke level 1.506,03. Diikuti sektor non-siklikal yang melemah 0,56% ke level 687,04, serta sektor properti yang turun 0,30% ke level 733,91.
Hingga pukul 10.11 WIB, pergerakan seluruh indeks sektoral masih cenderung volatil, dengan sebagian besar menunjukkan tren pelemahan. Pelaku pasar tampaknya masih bersikap wait and see menyikapi sentimen global dan domestik yang beragam. (*)