Minat Bisnis Waralaba yang Tinggi Bantu Genjot Pertumbuhan Ekonomi

Konferensi pers FLEI Business Show 25th Edition. (dok. Panorama Media)
Konferensi pers FLEI Business Show 25th Edition. (Foto: Panorama Media)

Bisnis waralaba dinilai memiliki peluang yang baik untuk mendongkrak minat masyarakat untuk berwirausaha dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Di tengah kebutuhan terhadap sistem bisnis yang efisien dan siap pakai, model bisnis waralaba menjadi pilihan yang terus naik daun.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, industri waralaba dan lisensi di Indonesia telah menciptakan 97.872 tenaga kerja dengan total keuntungan mencapai Rp143,25 triliun hingga Februari 2025. Kemendag juga mencatat ada 157 pemberi waralaba dalam negeri dan 154 pemberi waralaba luar negeri.

Sektor makanan dan minuman (F&B) juga masih mendominasi dengan komposisi 47,77 persen, disusul sektor jasa kecantikan, pendidikan nonformal, dan ritel.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2025 tercatat sebesar 4,87% (YoY), menandakan ketahanan konsumsi domestik dan aktivitas usaha di tengah kondisi global yang tidak menentu. Kondisi ekonomi ini menciptakan momentum kuat bagi pelaku usaha skala kecil dan menengah untuk mengejar jalur pertumbuhan melalui sistem kemitraan dan waralaba.

Menjawab tren ini, Panorama Media akan kembali menghadirkan FLEI (Franchise & Lisence Expo Indonesia) Business Show edisi ke-25 pada 10–12 Oktober 2025, di lokasi baru yaitu NICE (Nusantara International Convention & Exhibition), PIK 2.

Levita Ginting Supit, Ketua Umum WALI (Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia), menyatakan dukungan penuh terhadap FLEI Business Show edisi ke-25. “Waralaba dan lisensi adalah solusi ideal yang menggabungkan efisiensi dan skalabilitas. Di tengah ekonomi yang dinamis, model ini tetap memberikan stabilitas,” jelasnya dalam keterangan resmi, (19/6/2025).

Pemerintah juga mendukung pertumbuhan sektor ini melalui PP 35 Tahun 2024 tentang Waralaba, yang mengatur kriteria usaha harus memiliki sistem terstandarisasi dan teruji, keuntungan minimal selama tiga tahun, serta laporan keuangan dua tahun terakhir yang telah diaudit. Regulasi ini juga mendorong penggunaan produk dalam negeri dan kemitraan dengan UMKM.

Tren waralaba ini juga semakin menarik perhatian generasi muda yang ingin terjun ke dunia usaha secara efisien. Mereka cenderung mencari sistem bisnis yang sudah siap jalan, namun tetap memberi ruang bagi kreativitas dan pengembangan.

Burang Riyadi, Pendiri dari Franchise Academy Indonesia (FAI) melihat fenomena ini sebagai sinyal positif. “Anak muda hari ini tidak menunggu peluang datang, mereka menciptakannya. Franchise menjadi pilihan karena menawarkan sistem siap pakai yang mendukung mereka untuk langsung praktik di lapangan,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Royanto Handaya, Direktur Panorama Media, menyampaikan, “FLEI telah berkembang menjadi ruang bertemu antara pengusaha mapan dan pemula, serta membuka kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi kreatif dan mandiri.” (*)

# Tag