null — Jajaran Direksi PT DMS Propertindo saat RUPS tahun 2025. (Foto: KOTA)

Emiten properti PT DMS Propertindo Tbk (KOTA) berkomitmen mengembangkan sejumlah proyek properti untuk mendorong peningkatan pendapatan di segmen real estate. Hingga saat ini, kontribusi terbesar terhadap pendapatan perusahaan masih berasal dari lini bisnis perhotelan.

Direktur Utama DMS Propertindo, Mohammad Prapanca, mengungkapkan bahwa kinerja perseroan sepanjang 2024 mencatatkan hasil yang positif. Pendapatan usaha tercatat sebesar Rp29,38 miliar, tumbuh 5,4% dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp27,88 miliar. Pertumbuhan ini terutama ditopang oleh segmen hotel yang masih menjadi sumber utama pendapatan.

“Pertumbuhan ini mencerminkan hasil dari strategi pemasaran yang lebih agresif, peningkatan okupansi pada segmen perhotelan, serta kontribusi awal dari proyek-proyek properti yang mulai menunjukkan potensi,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (23/06/2025).

Prapanca menambahkan, secara keseluruhan, kinerja tahun 2024 mencerminkan keberhasilan langkah strategis perseroan dalam memperkuat fondasi bisnis, meningkatkan efisiensi operasional, serta memitigasi tekanan keuangan. Hal ini menjadi pijakan penting bagi KOTA untuk memasuki fase pertumbuhan yang lebih berkelanjutan di tahun-tahun mendatang.

Memasuki 2025, perseroan menatap prospek perekonomian nasional dan sektor usaha yang digeluti dengan optimisme yang terukur. Meskipun dinamika global masih berlangsung, stabilitas makroekonomi Indonesia diyakini akan tetap menjadi fondasi kuat bagi pertumbuhan sektor properti dan perhotelan.

Perseroan pun menargetkan pertumbuhan yang sejalan dengan arah perkembangan industri, dengan mengoptimalkan momentum pemulihan dan pertumbuhan yang telah terbentuk sepanjang 2024.

“Salah satu fokus utama perseroan adalah memperkuat kontribusi dari sektor properti guna menyeimbangkan portofolio bisnis yang selama ini masih ditopang oleh segmen perhotelan,” lanjut Prapanca.

Di sektor properti, permintaan terhadap hunian dan kawasan terpadu diperkirakan akan meningkat, seiring pertumbuhan kelas menengah, urbanisasi berkelanjutan, serta dukungan kebijakan pemerintah seperti insentif PPN untuk pembelian rumah tertentu.

Perseroan optimistis bahwa proyek Padjadjaran City di Bandung akan menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan pendapatan jangka menengah. Kawasan ini dinilai memiliki daya tarik sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru.

Sementara itu, industri perhotelan diperkirakan akan terus menunjukkan tren pemulihan yang menguat, ditopang oleh peningkatan mobilitas masyarakat, pertumbuhan sektor pariwisata domestik, serta membaiknya tingkat hunian di kota-kota tujuan wisata utama.

Perseroan melihat peluang untuk meningkatkan kinerja unit hotel melalui peremajaan fasilitas, inovasi layanan, serta penerapan strategi pemasaran digital yang lebih adaptif dan berbasis data.

“Kami juga akan melanjutkan evaluasi atas seluruh portofolio aset properti dan perhotelan untuk memastikan kontribusinya terhadap keberlanjutan bisnis dan penciptaan nilai jangka panjang bagi pemegang saham,” ungkap Prapanca.

KOTA saat ini memiliki portofolio di segmen perhotelan dan real estate. Layanan perhotelan dikelola melalui entitas anak, PT Accola Hotel Indonesia, yang bergerak di bidang penyediaan akomodasi.

Hingga akhir 2024, terdapat tiga hotel yang dimiliki dan dikelola, yakni Zest Hotel Yogyakarta, Indies Heritage Hotel Yogyakarta, dan Indies Bandung.

Di bidang real estate, KOTA mengembangkan tiga kawasan hunian rumah tapak: Accola Park Serpong, Accola Residence, dan Padjadjaran City.

Accola Park Serpong berlokasi di kawasan berkembang pesat Serpong, Tangerang Selatan. Proyek ini berdiri di atas lahan 1,8 hektare dan dikelilingi oleh pusat perbelanjaan, area rekreasi, gedung perkantoran, akses tol JORR BSD, serta stasiun Rawa Buntu.

Accola Residence merupakan hunian vertikal yang terdiri dari tujuh menara, ditujukan untuk kalangan menengah ke atas. Terletak di Ciater Raya, Serpong, kawasan ini memiliki luas sekitar 14.493 m² dan dirancang dengan mengutamakan kenyamanan serta fungsionalitas.

Adapun proyek andalan Padjadjaran City saat ini sedang dikembangkan di Bandung, Jawa Barat. Kawasan ini memiliki total lahan sekitar 63 hektare, dengan tahap awal mencakup pengembangan seluas 9,8 hektare.

Konsep kawasan ini mencakup rumah tapak dan area komersial yang nyaman, terintegrasi, serta ramah lingkungan — dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat urban modern.

Lokasi Padjadjaran City dipilih karena kedekatannya dengan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) di Jawa Barat. Kawasan ini akan dilengkapi dengan klaster hunian dan fasilitas umum yang terintegrasi dengan transportasi publik. (*)