Nokia Bangun Infrastuktur Mission-Critical di Indonesia untuk Keamanan Publik dan Industri
Nokia menegaskan kembali komitmennya untuk mendukung perjalanan transformasi digital Indonesia dengan menghadirkan infrastruktur komunikasi mission-critical yang dirancang khusus untuk menghubungkan wilayah nusantara yang luas dan beragam.
Dengan ribuan pulau, kondisi geografis yang beragam, serta risiko bencana alam yang sering terjadi, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam membangun jaringan yang aman, andal, dan tangguh. Dari Papua hingga Kalimantan, solusi Nokia membantu industri, perusahaan, pemerintah, dan penyedia layanan beroperasi lebih efisien dan aman.
Indonesia telah mencatat kemajuan signifikan dalam memperluas konektivitas lewat proyek Palapa Ring, pembangunan fiber, dan menara telekomunikasi. Nokia mendukung upaya nasional ini dengan Mission-Critical WAN solutions yang ditenagai oleh keluarga 7705 Service Aggregation Router (SAR).
“Solusi mission-critical WAN kami dirancang untuk memastikan komunikasi yang aman, bisa diperluas, dan tetap andal bahkan di daerah paling terpencil sekalipun. Dengan memperluas inklusi digital ke wilayah yang belum terlayani, kita bisa membuka peluang baru bagi masyarakat, bisnis, dan industri di seluruh negeri,” ujar Ming Kin Ngiam, Head of SEA South, Network Infrastructure Sales, Nokia.
Meningkatkan Keamanan Publik dan Respons Darurat
Saat terjadi bencana alam, petugas di lapangan membutuhkan komunikasi yang andal dan cepat. Mission-Critical Broadband for Public Safety dari Nokia menyediakan bandwidth, latensi rendah, dan fleksibilitas untuk berbagi data real-time dari drone, CCTV, sensor, hingga push-to-video radio.
“Ketangguhan menghadapi bencana bergantung pada komunikasi yang cepat, jelas, dan terkoordinasi,” tambah Ngiam. “Dengan programmable backhaul dan solusi IP/MPLS, lembaga keamanan publik bisa memprioritaskan data penting saat darurat, sehingga tim respons bisa bergerak lebih cepat, lebih cerdas, dan menyelamatkan lebih banyak nyawa.”
Seiring meningkatnya elektrifikasi di daerah dan percepatan energi terbarukan, PLN menghadapi tantangan modernisasi sistem jaringan. Mission-Critical WAN for Power Utilities dari Nokia memungkinkan pemantauan dan otomatisasi jaringan secara aman dan real-time, mendukung sistem lama maupun aplikasi berbasis IP modern.
“Jaringan energi adalah tulang punggung pembangunan nasional. Dengan memodernisasi komunikasi jaringan lewat mission-critical WAN, PLN dan penyedia energi lain bisa meningkatkan ketahanan, memperluas integrasi energi terbarukan, dan memastikan pasokan listrik tetap stabil di seluruh nusantara,” jelas Ngiam.
Ancaman siber maupun fisik terhadap infrastruktur penting semakin meningkat. Nokia menjawab tantangan ini dengan quantum-safe optical networking yang melindungi data dari serangan siber saat ini maupun ancaman di era komputasi kuantum mendatang.
“Keamanan adalah inti dari semua yang kami bangun. Jaringan quantum-safe end-to-end kami memberi keyakinan bagi operator bahwa infrastruktur kritis mereka terlindungi, bukan hanya untuk hari ini, tapi juga di masa depan,” kata Ngiam. (*)