Esri Dorong Organisasi Manfaatkan Insight Teknologi Geospasial

Country Manager Esri Indonesia, Habisanti. (dok. Esri)
Country General Manager Esri Indonesia, Habisanti. (Foto: Esri)

Sebagai pionir global dalam teknologi Geographic Information System (GIS), Esri telah lama dikenal dalam menyediakan solusi yang memungkinkan organisasi memetakan, menganalisis, dan mengelola data berbasis lokasi.

Di Indonesia, Esri sudah beroperasi sejak tahun 2004, sementara secara global sudah berdiri selama 56 tahun. Melalui perjalanan panjang tersebut, Esri Indonesia kini didukung sekitar 130 karyawan dan melayani lebih dari 2.200 pelanggan di berbagai sektor. Tidak hanya menawarkan lisensi perangkat lunak, Esri Indonesia juga menyediakan layanan menyeluruh, mulai dari implementasi, konsultasi, hingga pelatihan.

“Solusi kami adalah solusi enterprise. Karena itu, kami ingin memastikan bahwa pengguna dan mitra benar-benar memahami cara menggunakan teknologi ini dengan tepat,” ujar Country General Manager Esri Indonesia, Habisanti.

Esri Indonesia fokus pada delapan sektor utama mulai dari natural resources, instansi pemerintah, infrastruktur dan telekomunikasi, AEC (architecture, engineering, construction), PFA (plantation, forestry, agriculture), hingga sektor komersial.

Beberapa organisasi yang telah memanfaatkan solusi dari Esri antara lain Kementerian ESDM, Kementerian Pertanian, Astra Infra, Perumnas, TransJakarta, Jasa Marga, Pertamina, SKK Migas, MedcoEnergi, Sinar Mas, dan berbagai organisasi lainnya.

“Sekarang GIS bukan lagi ‘nice to have’. Lokasi itu penting untuk semua bisnis. Baik ketika seseorang ingin membuka toko baru, maupun ketika perusahaan besar seperti Pertamina untuk memonitor asetnya, semuanya membutuhkan pemahaman berbasis lokasi,” tegasnya.

Menurutnya, adopsi GIS di Indonesia terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Kesadaran perusahaan dan instansi terhadap pentingnya data spasial semakin tumbuh, didorong oleh kebutuhan memahami pasar, lingkungan, dan operasional dengan lebih presisi. ArcGIS sebagai platform utama Esri menjadi solusi bagi organisasi untuk mengintegrasikan data spasial dengan insight bisnis, visualisasi interaktif, dan analisis mendalam.

Inovasi Geospasial yang Berdampak

Untuk menyoroti dampak nyata teknologi geospasial di berbagai sektor sekaligus menegaskan peran Esri Indonesia sebagai katalis transformasi digital di tanah air, perusahaan menyelenggarakan GeoInnovation Indonesia 2025 di Jakarta, 4 Desember 2025 lalu. Sektor energi dan ketenagalistrikan nasional menjadi sorotan utama dalam ajang ini.

Pertamina meraih penghargaan Excellence in Impact untuk inovasi Real-Time Permit, yang pertama kali diperkenalkan di Esri User Conference, San Diego. Sistem ini mengubah proses perizinan berbasis kertas ke platform digital, memungkinkan pemantauan lebih dari 5.000 dokumen dari 258 anak perusahaan secara real-time.

Fitur utama mencakup dasbor visualisasi spasial, pencarian berbasis teks dengan chatbot, dan sistem peringatan izin yang hampir habis masa berlaku. Ini memperkuat tata kelola perizinan melalui sistem terpusat dan adaptif, sehingga menghindari potensi denda dan reengineering.

PLN juga meraih penghargaan Excellence in Impact, atas solusinya yang menggunakan analisis data spasial dan kecerdasan buatan untuk meningkatkan keandalan jaringan listrik 20 kV melalui pengelolaan vegetasi proaktif. Sistem ini menilai risiko vegetasi yang mengganggu koridor listrik sehingga PLN bisa menangani masalah sebelum terjadi pemadaman.

“Dua dekade perjalanan Esri Indonesia mencerminkan keyakinan terhadap potensi Indonesia sebagai pusat teknologi dan inovasi di Asia Tenggara. Esri Indonesia berperan sebagai katalisator transformasi digital, memberdayakan organisasi untuk memanfaatkan kecerdasan lokasi demi kemajuan prioritas nasional dan menjadikan Indonesia sebagai tolok ukur keunggulan geospasial di kawasan ini,” jelas Habisanti.

Selain memberikan penghargaan, GeoInnovation Indonesia tetap menjadi forum tahunan yang mempertemukan ratusan profesional, pemangku kepentingan, dan pelaku industri.

Acara ini menjadi ruang bagi komunitas spasial Indonesia untuk bertukar pengalaman, berbagi wawasan, dan memperkuat jejaring, mendorong kolaborasi yang membawa inovasi geospasial semakin dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat. (*)

# Tag