Petrosea Tbk (PTRO) mendirikan anak perusahaan baru bersama PT Rekakarsa Karya Nusantara, yakni PT Kinakarya Medika Selaras. Pendirian entitas di bidang kesehatan, sosial, dan riset ini diharapkan menjadi bagian dari strategi diversifikasi usaha perseroan.

“Pendirian anak perusahaan baru ini akan memberikan dampak positif terhadap penguatan dukungan operasional perseroan,” jelas Sekretaris Perusahaan Petrosea Tbk, Anto Broto, dari laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (16/12/2025).

Dari sisi permodalan, modal ditempatkan dan disetor penuh PT Kinakarya Medika Selaras mencapai 1.000 saham atau Rp1 miliar. Dalam struktur kepemilikan tersebut, PTRO menguasai 999 saham senilai Rp999 juta (porsi 99,90%), sedangkan PT Rekakarsa Karya Nusantara memiliki 1 saham senilai Rp1 juta (porsi 0,10%).

Pendirian PT Kinakarya Medika Selaras dinyatakan dalam Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 24 tanggal 15 Desember 2025 yang dibuat di hadapan notaris Ungke Mulawanti, SH, M.Kn. di Jakarta Timur. Pendirian ini juga telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum Republik Indonesia melalui surat keputusan No. AHU-0107634.AH.01.01.Tahun 2025 tertanggal 15 Desember 2025.

Adapun, PT Kinakarya Medika Selaras merupakan anak perusahaan yang baru dibentuk dan bergerak di bidang layanan serta aktivitas kesehatan manusia dan sosial, serta aktivitas profesional, ilmiah, teknis, dan perdagangan eceran. Perseroan juga menegaskan pendirian anak usaha tersebut bukan merupakan transaksi material.

Sebelumnya, sepanjang 2025 PTRO juga membentuk sejumlah entitas baru. Pada awal Oktober 2025, PTRO mendirikan Petrosea Solutions Pakistan (Private) Limited di Pakistan bersama Petrosea Services Solutions PTE. LTD. Sementara pada pertengahan April 2025, PTRO bersama PT Rekakarsa Karya Nusantara mendirikan PT Petrosea Engineering Procurement Construction (PT Petrosea EPC).

Pada perdagangan pagi ini, saham PTRO bergerak melemah 0,24% ke Rp10.475 dari Rp10.500 pada pukul 10.09 WIB, mengacu pada aplikasi IDX Mobile. Kapitalisasi pasar PTRO tercatat Rp105 triliun dengan volume transaksi 6,59 juta saham. (*)