Bank Neo Commerce (BBYB) Bakal Luncurkan Layanan Pay Later di 2026

Bank Neo Commerce (BBYB) Bakal Luncurkan Layanan Pay Later di 2026
Kiri ke kanan: Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), Eri Budiono dan Chief Finansial Officer PT Bank Neo Commerce Tbk, Sufen Triantio menjawab pertanyaan awak media saat doorstop usai acara paparan publik di Jakarta, Selasa (16/12/2025). Foto Nadia K. Putri/SWA

PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) menyampaikan rencana perseroan untuk meluncurkan layanan buy now pay later (BNPL) sekitar kuartal II/2026. Manajemen perseroan menuturkan, saat ini layanan BNPL masuk tahap pengujian.“Kami dalam taraf uji coba terbatas, Januari uji coba,” jelas Direktur Utama Bank Neo Commerce, Eri Budiono di sela-sela paparan publik di Jakarta, Selasa (16/12/2025).

Pada kesemapatan ini, Direktur Keuangan Bank Neo Commerce, Sufen Triantio menjabarkan Bank Neo Comemrce atau Neobank akan meluncurkan layanan BNPL pada kuartal II di 2026 dengan target sekitar penyaluran pay later senila Rp200 miliar pada tahun pertama peluncuran tersebut. “Kami berharap akhir tahun bisa di Rp200 miliar setidaknya untuk BNPL,” jelas Sufen kepada awak media.

Eri menjabarkan dua tahap pengujian layanan BNPL tersebut. Pertama, penyaluran pay later oleh perseroan dengan mitra dan melalui perseroan sendiri. Selain itu, produk tersebut telah dalam proses pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Direktur Bisnis Bank Neo Commerce, Aditya Wahyu Windarwo, memaparkan layanan BNPL atau Neo BNPL serta layanan pinjaman bisnis akan ditawarkan ke nasabah dalam waktu mendatang. Layanan tersebut akan ditujukan sebagai pinjaman produktif untuk modal kerja dan pinjaman konsumtif.“BNPL ini adalah kami percaya bahwa itulah masa depan bisnis yang bisa menggantikan bisnis kartu kredit,” jelas Aditya.

Aditya mencermati, bisnis BNPL yang hendak digarap perseroan memiliki kemiripan dengan bisnis kartu kredit. Selain itu, keduanya memiliki beban biaya bisnis yang lebih kecil. Aditya optimistis perseroan mampu menggarap layanan BNPL sebab masih banyak ruang pengembangan.

Adapun, Akulaku atau PT Akulaku Silvrr Indonesia sebagai salah satu pemegang saham BBYB, turut menggarap metode pembayaran BNPL bernama Akulaku Paylater. Bersama Akulaku, perseroan menggarap bisnis pinjaman bernama Neo Loan yang telah menyumbang ke kinerja perseroan sebesar Rp600 miliar pada tahun ini.

“Kami akan meluncurkan BNPL. Harapan kami cukup besar di sana dan juga Neo Loan kami saat ini bisa mencapai Rp600. Miliar. Tahun depan kurang lebih Rp1 triliun. Pertumbuhan kami di [perbankan] consumer cukup optimistis,” tutup Sufen.Harga saham BBYB pada perdagangan hari ini ditutup menguat sebesar 4,42% ke Rp590 dari Rp565 pada perdagangan sebelumnya. BBYB mencetak kapitalisasi pasar sebesar Rp7,79 triliun, dengan volume transaksi sebanyak 853,9 juta saham.(*)

# Tag