Kevin N Moms: Warisan Anyaman Purun Kalsel yang Naik Kelas Jadi Hamper Premium

Pada 2012, kepergian suami tak membuat kehidupan Betty Prisma Riana Rosa berhenti. Ia harus tetap melanjutkan hidup sekaligus merawat sang anak yang saat itu baru berusia tiga tahun.

Betty pun meninggalkan pekerjaannya dan memulai bisnis Kevin N Moms pada 2013. Kala itu, ia merintis sejumlah lini usaha, mulai dari kuliner, busana, hingga distribusi Tupperware.

Namun pada 2015, Betty merasakan daya beli masyarakat sedang anjlok. Kondisi itu membuat usaha yang dijalankan tak lagi memberikan keuntungan optimal, sehingga sebagian lini bisnis akhirnya dilepaskan.

Terpaan badai datang lagi. Betty dihadapkan pada pandemi Covid-19 yang memaksa perubahan arah usaha. “Pada saat itu, saya kembali ke kampung halaman di Banjarmasin dan melihat adanya peluang pasar yang potensial. Dari kondisi tersebut, usaha berbasis produk anyaman mulai dikembangkan lebih serius,” ceritanya kepada SWA.co.id pada Jumat (28/11/2025).

Betty Prisma Riana Rosa, Owner Kevin N Moms.
Betty Prisma Riana Rosa, pemilik Kevin N Moms. (Foto: Syifa Nur Layla/SWA)

Kini, produk anyaman Kevin N Moms menjadi fokus utama usaha. Betty bahkan mengombinasikannya dengan produk kuliner yang dikemas dalam hamper anyaman. Dengan begitu, nilai estetika dan nilai jual produk meningkat—dan pesanan pun terus mengalir.

Warisan Leluhur dan Kekayaan Alam

Bahan baku utama anyaman yang digunakan berasal dari purun dan eceng gondok. Purun merupakan tanaman khas yang tumbuh di wilayah rawa. Tanaman ini umumnya dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia, seperti Jambi, Riau, Lombok, dan Kalimantan.

Di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, tanaman purun tentu memiliki kualitas tersendiri. “Purun memiliki keunggulan dari sisi kekuatan dan daya tahan. Untuk merawat produk dari purun, sangatlah mudah dan minim risiko. Hanya perlu di lap kain kering,” ucap Betty.

Tak hanya memakai sumber bahan baku lokal, Betty juga memberdayakan tenaga kerja lokal. Kevin N Moms bermitra dengan enam pengrajin anyaman. Mayoritas berasal dari Kota Rantau dan Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Produk anyaman Kevin N Moms
Produk tas anyaman Kevin N Moms. (Foto: Syifa Nur Layla/SWA)

Menurut Betty, produk kecil seperti gantungan kunci justru membutuhkan ketelitian lebih tinggi dan waktu pengerjaan lebih lama. Sementara produk berukuran besar seperti tas, proses pengerjaannya relatif lebih cepat.

Dengan enam pengrajin, Kevin N Moms mampu memproduksi 300 unit produk. “Saya tidak menggunakan sistem pengepul sehingga kualitas bahan dan hasil anyaman dapat dikontrol secara langsung, dan standar mutu produk tetap terjaga secara konsisten,” ucapnya.

Kini, Betty tengah menambah dua pengrajin untuk bermitra dengan Kevin N Moms. Dua pengrajin baru ini masih dalam tahap penyesuaian kualitas.

Disukai Konsumen

Di Banjarmasin, produk dengan warna cerah cenderung lebih diminati karena karakter masyarakat yang menyukai tampilan mencolok dan berkesan ceria. Sebaliknya, untuk pasar di Pulau Jawa, konsumen umumnya lebih menyukai warna-warna yang lembut, natural, dan sederhana.

Tak hanya di Indonesia, produk anyaman Kevin N Moms juga kerap menjadi buah tangan para diaspora Indonesia, mulai dari Malaysia, Filipina, hingga Taiwan.

Pada momen hari raya, khususnya Idulfitri, penjualan dapat meningkat signifikan. Produk unggulan pada periode tersebut adalah hamper anyaman. Pada musim itu, omzet penjualan sekitar Rp50 juta.

Kevin N Moms menjajakan produknya secara daring dan luring. Sebanyak 70% penjualan luring umumnya berasal dari rekomendasi mulut ke mulut. Sisanya, 30% datang dari penjualan daring.

Dukungan Pertamina

Kevin N Moms menjadi bagian dari UMKM Binaan Pertamina sejak 2023. Saat pelatihan berlangsung, Betty mengaku senang karena didampingi langsung oleh para coach yang berpengalaman sebagai pengusaha.

“Para coach tidak sekadar memberikan ceramah atau teori, melainkan berbagi pengalaman nyata berdasarkan praktik bisnis yang mereka jalani sendiri. Lewat cerita dan kasus riil, sangat mudah dipahami dan terasa relevan,” ucapnya.

Produk anyaman Kevin N Moms
Produk-produk anyaman Kevin N Moms. (Foto: Syifa Nur Layla/SWA)

Selain pelatihan, dukungan juga diberikan dalam bentuk promosi, seperti pembuatan video profil usaha Kevin N Moms. Dukungan jejaring dan pemasaran juga diberikan, sebab menurut Betty, tanpa akses jaringan yang memadai, produk berkualitas sekalipun akan sulit menembus pasar yang lebih luas. Kevin N Moms pun mendapat kesempatan sebagai peserta pameran di Johor, Malaysia, berkat Pertamina.

Ada satu pelajaran besar yang Betty petik dari pelatihan Pertamina: menetapkan satu produk utama sebagai prioritas, sementara usaha sampingan berfungsi untuk menjaga arus kas agar kebutuhan hidup sehari-hari tetap terpenuhi.

“Ke depan, saya berencana menambah jumlah pengrajin. Saya hanya memilih mereka yang rapi, teliti, dan mampu menjaga kualitas sesuai standar usaha saya. Kerapian, kekuatan anyaman, dan konsistensi bentuk menjadi perhatian utama, karena kepercayaan pelanggan dibangun dari kualitas dan keaslian desain produk,” pungkas Betty. (*)

# Tag