Ultrajaya (ULTJ) Genjot 6 Strategi, Ikut MBG untuk Dongkrak Konsumsi Susu

Sekretaris Perusahaan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk atau Ultrajaya (ULTJ), Helina Widayani menjabarkan materi di acara paparan publik daring pada Jumat (19/12/2025). Tangkapan layar Nadia K. Putri/SWA
Sekretaris Perusahaan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk atau Ultrajaya (ULTJ), Helina Widayani menjabarkan materi di acara paparan publik daring pada Jumat (19/12/2025). (Tangkapan layar Nadia K. Putri/SWA)

PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (Ultrajaya/ULTJ) memaparkan strategi perseroan untuk memperkuat posisi merek dan perannya di industri susu nasional. Dalam paparan publik daring, perseroan menilai promosi, ekspansi, distribusi, logistik, bahan baku, investasi, hingga keberlanjutan menjadi kunci pada tahun ini.

Sekretaris Perusahaan Ultrajaya Helina Widayani menjelaskan, ada enam strategi yang terus dikembangkan perseroan sepanjang tahun ini. Pertama, memperkuat merek untuk memperluas jangkauan pasar dan mendorong pendapatan. Kedua, mengoptimalkan platform distribusi dan ketersediaan produk secara nasional.

Ketiga, perseroan akan meningkatkan kapasitas produksi dan gudang. Keempat, pengembangan peternakan serta rantai pasok susu. Kelima, menjaga keberlanjutan bisnis melalui pengembangan produk baru. Keenam, melakukan investasi untuk efisiensi operasi dan mengintegrasikan kinerja.

“Ultrajaya sepenuhnya mendukung program pemerintah yaitu Makan Bergizi Gratis. Ini memperkuat brand kita dan sekaligus ada promosi atau free campaign untuk meningkatkan tingkat susu nasional dalam jangka panjang,” ujar Helina kepada peserta paparan publik daring pada Jumat (19/12/2025).

Adapun susu yang diproduksi khusus untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) ditujukan bagi konsumen berusia 6–18 tahun, yakni siswa sekolah dasar hingga menengah. Produk tersebut juga tidak diperjualbelikan untuk umum.

Terkait kontribusi pendapatan dari segmen susu MBG, Helina mengklaim pesanan langsung ini berkontribusi terhadap perseroan sejak Juli 2025 hingga Desember 2025. Namun, Helina enggan merinci besaran pendapatan dan hanya menampilkan grafik pertumbuhan pada segmen tersebut.

“Pendapatan MBG melalui pesanan langsung ke perusahaan dari sejak Juli sampai Desember 2025 mengalami peningkatan. Peningkatan sampai dengan Desember, ini juga terus mengalami peningkatan,” tutup Helina, sebelum mengakhiri sesi paparan publik.

Pada jeda sesi pertama, saham ULTJ berada di Rp1.505, menguat tipis 0,33% dari Rp1.500 pada pukul 12.29 WIB, mengacu pada aplikasi IDX Mobile. Harga tersebut juga tercatat sebagai harga pembukaan, dengan kisaran harga tertinggi Rp1.502 dan terendah Rp1.490.

Emiten barang konsumen primer ini mencatat kapitalisasi pasar sebesar Rp15,6 triliun, dengan volume transaksi 1,61 juta saham. ULTJ juga telah diperdagangkan sebanyak 964 kali dengan nilai transaksi Rp2,43 miliar. (*)

# Tag