Ekspansi GLOBIS University ke Indonesia Tingkatkan Kapabilitas Talenta Berbasis Teknologi dan Inovasi

Yoshito Hori, Founder & President GLOBIS Corporation & GLOBIS University. (dok. GLOBIS)
Yoshito Hori, Founder & Presiden GLOBIS Corporation & GLOBIS University. (dok. GLOBIS)

Sekolah bisnis asal Jepang GLOBIS University pada Oktober 2025 lalu telah membuka GLOBIS Indonesia Hub untuk menyediakan program MBA (Master of Business Administration) kelas dunia di Indonesia dan mencetak pemimpin di era digital yang disebut Technovate.

Yoshito Hori, Founder & President GLOBIS Corporation & GLOBIS University dalam wawancara eksklusif dengan SWA.co.id menjelaskan bahwa ekspansi GLOBIS Indonesia Hub merupakan momen penting bagi GLOBIS dalam upaya untuk menjadi sekolah bisnis nomor satu di dunia. Sebagai negara dengan populasi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia merupakan pilihan yang sangat strategis, baik dari sisi skala maupun prospek pertumbuhannya yang kuat.

Ia melihat bahwa populasi Indonesia yang muda dan terus berkembang menjadi sisi yang melengkapi demografi Jepang yang semakin menua, sehingga membuka peluang besar bagi penciptaan karier global.

“Di era disrupsi yang didorong oleh teknologi, kita harus mampu merangkul dinamika ini, karena teknologi telah dan akan terus mengubah para pemimpin serta bagaimana sistem manajemen dibangun di seluruh dunia,” ujar Hori.

GLOBIS memiliki tujuan untuk membekali para profesional Indonesia dengan kapabilitas kepemimpinan berbasis teknologi dan inovasi, kokorozashi (misi hidup pribadi), serta jaringan yang kuat.

“Kami telah melihat antusiasme yang sangat tinggi dari mahasiswa Indonesia di berbagai program global yang ditawarkan di GLOBIS. Hal ini menjadikan GLOBIS Indonesia Hub sebagai ekosistem "yang krusial untuk menjawab kebutuhan akan pemimpin yang digerakkan oleh inovasi dan tujuan. Kami hadir untuk membantu mengubah ambisi tersebut menjadi dampak nyata dan kontribusi sosial yang lebih besar,” jelas lelaki yang merupakan lulusan MBA Harvard dan mantan karyawan Sumitomo Corporation.

Adaptasi kurikulum kami di Indonesia pada dasarnya dipandu oleh misi GLOBIS yakni untuk mengembangkan pemimpin visioner yang berkreasi dan berinovasi dalam masyarakat.

Pendekatan sekolah bisnis ini merupakan perpaduan praktik terbaik manajemen internasional dengan study case regional untuk mempersiapkan para pemimpin menghadapi era Technovate.

“Penggunaan metode studi kasus yang khas, yang dipengaruhi oleh pengalaman saya sendiri di Harvard, memaksa mahasiswa untuk secara aktif menganalisis, mengambil keputusan, dan menemukan jawaban terbaik, bukan hanya mendapatkan jawaban yang benar," kata Hori.

"Program-program ini, termasuk kelas inti seperti kelas Critical Thinking, menekankan kepraktisan karena diajarkan secara eksklusif oleh para eksekutif bisnis papan atas dan profesional berpengalaman, bukan oleh dosen akademis. Hal ini memastikan mahasiswa memahami keseimbangan penting antara mengetahui dan melakukan (Chikogoitsu),” dia menambahkan.

GLOBIS menawarkan fleksibilitas dan akses melalui pilihan daring dan tatap muka, termasuk Pre-MBA courses berbahasa Inggris yang ditawarkan di Jakarta. Hal ini memungkinkan para profesional Indonesia yang bercita-cita tinggi untuk menilai kualitas program sebelum berkomitmen pada program MBA penuh.

Bagi mereka yang mengikuti program Full-time MBA, Integrated Learning Experience atau program magang didukung oleh jaringan mitra korporat yang luas memberikan kesempatan penting untuk menerapkan kemampuan secara langsung dalam konteks bisnis secara nyata.

Berdiri di atas pilar Technovate dan kokorozashi

Kurikulum GLOBIS dibangun di atas dua pilar inti. Pilar pertama, Technovate, sebuah istilah yang menggabungkan technology dan innovate sebagai pola pikir penting yang dibutuhkan untuk manajemen saat ini yang menyadari bahwa teknologi mengubah para pemimpin di semua industri di seluruh dunia.

Pilar kedua adalah kokorozashi (misi pribadi), yang mendorong calon pemimpin untuk menemukan mengapa mereka dilahirkan dan apa yang ingin mereka dedikasikan dalam hidup mereka. Tekad pribadi ini haruslah besar dan mengesankan, melampaui sekadar keuntungan finansial pribadi sehingga benar-benar beresonansi dengan masyarakat.

Kurikulum GLOBIS mencakup berbagai mata kuliah khusus dalam AI Leadership: Strategic Execution and Ethics, Data Science for Business, dan Moonshot Transformation. Pihaknya memanfaatkan wawasan langsung dari perusahaan rintisan teknologi melalui bisnis modal ventura, GLOBIS Capital Partners, untuk menyediakan pendidikan manajemen yang paling canggih dan terkini.

Hori juga menyampaikan bahwa para pemimpin harus memahami kenyataan bahwa teknologi mengubah kepemimpinan di setiap industri. Oleh karena itu, mereka membutuhkan pengetahuan dan keterampilan Technovate untuk memahami bagaimana memanfaatkan teknologi seperti AI, robotika, big data, dan platform seluler dalam model bisnis dan operasional mereka.

Hal ini termasuk keterampilan konseptual, kemampuan untuk menganalisis situasi kompleks, merancang strategi, mengambil keputusan, dan menyusun rencana aksi, serta pengetahuan dan kerangka kerja, yang menggabungkan pemikiran analitis dan strategis dengan kemahiran dalam fungsi bisnis.

“Meskipun teknologi meningkatkan kemampuan, sangat penting bagi para pemimpin untuk mempertahankan pendekatan yang mengutamakan manusia. Mereka harus memiliki keterampilan interpersonal yang kuat, kemampuan untuk melibatkan, memotivasi, dan memberi energi kepada orang lain, yang sangat penting dalam organisasi yang berorientasi pada manusia,” ucapnya.

Hal ini membutuhkan tingkat etika dan integritas yang tinggi, yang berakar pada praktik perbuatan baik secara terus-menerus dan berpegang teguh pada nilai-nilai, terutama ketika menggunakan teknologi untuk mendorong perubahan. “Seorang pemimpin harus mewujudkan ketulusan dan emosi positif untuk membangun kepercayaan dan menggalang dukungan, baik dalam tim maupun untuk masyarakat luas,” ujar Hori mengakhiri. (*)

# Tag