OASA Proyeksikan Pendapatan Tahun 2025 Capai Rp35 Miliar
Emiten yang fokus pada energi baru terbarukan (EBT) PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) memproyeksikan pendapatan sepanjang tahun 2025 mencapai Rp35 miliar. Hal ini disampaikan Perseroan dalam public expose secara daring pada Rabu (17/12/2025).
Manajemen menyampaikan bahwa hingga akhir kuartal III/2025, kinerja keuangan OASA secara kumulatif masih membukukan rugi bersih. Namun demikian, pada kuartal III/2025 Perseroan mencatatkan perbaikan kinerja yang signifikan, tercermin dari pertumbuhan pendapatan usaha sebesar 52% secara kuartalan (QoQ) serta pencatatan laba bersih sebesar Rp2,1 miliar pada periode tersebut.
Pendapatan Perseroan sepanjang tahun 2025 terutama ditopang oleh kontribusi dua anak usaha, yaitu PT Telesys Indonesia yang bergerak di bidang jasa konsultansi dan konstruksi, serta PT Mentari Biru Biomassa. Kontribusi pendapatan terbesar berasal dari aktivitas konstruksi PT Telesys Indonesia, sementara kontribusi dari segmen biomassa masih relatif lebih kecil.
“Untuk keseluruhan tahun 2025, pendapatan Perseroan diproyeksikan berada di kisaran Rp35 miliar, yang sebagian besar berasal dari carry-over proyek konstruksi tahun 2024. Peningkatan kinerja keuangan jangka panjang Perseroan diharapkan mulai terealisasi secara lebih signifikan seiring dengan mulai beroperasinya proyek-proyek Waste-to-Energy (WtE) pada periode 2028–2029,” kata Direktur Utama OASA, Bobby Gafur Umar, dikutip dari laporan BEI, Selasa (23/12/2025).
Pada kuartal III/2025, total aset perusahaan mengalami kenaikan, dimana pada pos aset lancar meningkat sebesar 258%, terutama didorong oleh kenaikan kas dan piutang. Peningkatan ini berasal dari pelunasan piutang proyek serta reklasifikasi uang muka proyek yang dibatalkan.
Sementara aset tidak lancar menurun sebesar 28%, terutama disebabkan oleh pembayaran kembali uang muka pihak ketiga, reklasifikasi akun uang muka, serta pelunasan piutang.
Total liabilitas menurun sebesar 41%, terutama disebabkan oleh pelunasan utang kepada pihak ketiga dan penyelesaian kewajiban kepada pihak berelasi. Posisi ekuitas relatif stabil, dengan perubahan yang terutama dipengaruhi oleh penyesuaian laba periode berjalan. (*)