KSB Indonesia Sediakan Akses Air Bersih Berbasis EBT di Kudus
KSB Indonesia sebagai produsen pompa dan valve telah meresmikan program Penyediaan Air Minum Desa (PAMDes) berbasis energi terbarukan bagi masyarakat Desa Tumpangkrasak, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Program ini merupakan bagian dari inisiatif corporate social responsibility (CSR) KSB Indonesia dalam mendukung upaya pemerintah untuk menjamin ketersediaan dan pengelolaan air bersih serta sanitasi yang berkelanjutan bagi seluruh lapisan masyarakat, sejalan dengan target Sustainable Development Goals (SDGs) Nasional 2030 dan SDGs Desa, khususnya Desa Layak Air Bersih dan Sanitasi.
Program ini merupakan hasil kolaborasi antara KSB Indonesia dan Direktorat Pengabdian Masyarakat dan Layanan Kepakaran (DPMK) Institut Teknologi Bandung (ITB). Inisiatif ini dirancang untuk menghadirkan solusi jangka panjang melalui pembangunan sistem penyediaan air bersih yang ramah lingkungan, berbasis energi terbarukan tenaga surya, serta didukung teknologi pompa dan sistem solusi dari KSB.
Desa Tumpangkrasak dengan jumlah penduduk 6.613 jiwa selama ini menghadapi tantangan serius dalam pemenuhan kebutuhan air bersih. Berdasarkan survei geologi dan kajian lapangan, air dari sumur gali dan sumur bor dangkal di wilayah ini mengalami polusi antropogenik akibat aktivitas manusia dan diduga terpengaruh limbah industri di sekitarnya.
Kondisi air umumnya berwarna kekuningan hingga kecoklatan, berbau besi, berlumpur, dan sedikit berminyak. Hasil analisis mikrobiologi menunjukkan adanya kontaminasi bakteri patogen seperti Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Salmonella sp., dan Pseudomonas aeruginosa. Selain itu, keterbatasan sarana prasarana serta pengelolaan air bersih yang belum optimal semakin memperkuat urgensi program ini.
Sebagai respons atas tantangan tersebut, KSB Indonesia bekerja sama dengan DPMK ITB menghadirkan solusi terintegrasi yang meliputi pengeboran sumur dalam hingga kedalaman 80 meter untuk menjangkau akuifer tertekan yang lebih aman dan berkelanjutan, pemasangan casing dan screen pipe, serta grouting untuk mencegah kontaminasi air permukaan.
Lalu instalasi pompa submersible KSB CORA-1C/21 + UMAISOL 100-0.75/22-I yang didukung sistem panel surya sebagai sumber energi utama, dengan controller yang dapat diatur untuk menggunakan tenaga surya maupun listrik.
Kemudian pembangunan menara air dengan struktur beton setinggi 10 meter dengan volume bak penampungan air sebesar 18,8 kubik guna memastikan distribusi air yang merata bagi Masyarakat.
Serta pembangun jaringan pipa distribusi air untuk mendistribusikan air dari menara penampungan air ke rumah warga. Sistem PAMDes dari sumur bor TK-2 direncanakan untuk mencukupi kebutuhan air bersih dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 1.136 jiwa.
Tidak ketinggalan penguatan kelembagaan pengelolaan air, melalui pembentukan kelompok pengelola air bersih di tingkat desa yang terintegrasi dengan BUMDES (Badan Usaha Milik Desa), serta pelatihan pengoperasian dan perawatan yang meliputi pompa air, panel surya dan kelistrikan oleh Tim KSB, serta pengelolaan PAMDES.
Presiden Direktur KSB Indonesia, Teo Boon Teong, menegaskan bahwa program ini merupakan wujud komitmen perusahaan dalam menciptakan dampak sosial yang berkelanjutan.
“Akses terhadap air bersih merupakan fondasi utama bagi kualitas hidup dan kesehatan masyarakat. Melalui kolaborasi ini, KSB Indonesia berupaya menghadirkan solusi berkelanjutan yang tidak hanya mengandalkan teknologi, tetapi juga memperkuat kapasitas pengelolaan di tingkat desa serta mendorong pemanfaatan energi terbarukan,” ujar Teo Boon Teong dalam keterangan resmi pada Senin (22/12/2025) kemarin.
Sementara itu, Arman Reyes Furqon, Finance Director KSB Indonesia menekankan pentingnya keberlanjutan dari sisi tata kelola dan manfaat jangka panjang bagi desa.
“Kami memastikan bahwa investasi sosial ini dirancang dengan pendekatan keberlanjutan yang matang. Melalui pengelolaan yang terintegrasi dengan BUMDES, sistem air bersih ini diharapkan dapat beroperasi secara mandiri, transparan, dan memberikan manfaat ekonomi bagi desa, sekaligus menjamin akses air bersih yang aman dan terjangkau bagi masyarakat,” jelas Arman. (*)