Emiten keuangan PT Lenox Pasifik Investama Tbk (LPPS) dan emiten properti Star Pacific Tbk (LPLI) masing-masing melakukan pembelian saham PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) sebanyak 5.645.200 lembar dan 14.759.200 lembar. Dua perseroan ini menyampaikan, transaksi tersebut termasuk transaksi material yang dilaksanakan pada 23 Desember 2025.

Melansir dari laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (24/12/2025), LPPS memborong 5,64 juta saham tersebut dengan total nilai transaksi sebesar Rp345,48 miliar, di harga Rp61.200 per lembar saham. Saham MLPT tersebut dimiliki oleh PT JGAsia Capital Group.

“Penyelesaian transaksi telah dilakukan melalui pasar negosiasi pada Bursa Efek Indonesia,” jelas Presiden Direktur PT Lenox Pasifik Investama Tbk, Chrysologus RN Sinulingga dari laman keterbukaan informasi hari ini.

Begitu juga dengan LPLI yang memborong 14,75 juta lembar saham MLPT, dengan total nilai transaksi sebesar Rp903,26 miliar. LPLI dan SP Corporate Fund (anak perseroan) memborong saham MLPT milik PT JGAsia Capital Group kemarin. Harga pembelian saham MLPT juga dilaksanakan di Rp61.200 per lembar saham.

“Transaksi ini tidak berdampak negatif terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha perseroan,” jelas Presiden Direktur Star Pacific Tbk, Herry Senjaya.

Herry menyampaikan, transaksi LPLI terhadap MLPT adalah transaksi material karena nilai transaksi merupakan 40,47% dari ekuitas, berdasarkan laporan keuangan perseroan per 30 Juni 2025. Namun, transaksi ini bukan merupakan transaksi afiliasi.

Sedangkan Chrysologus menyampaikan, transaksi LPPS terhadap MLPT merupakan transaksi material karena nilai transaksinya mencapai 35,69% dari ekuitas perseroan, berdasarkan laporan keuangan perseroan per 31 Desember 2024.

Hari ini, saham LPLI ditutup pada posisi Rp348 per lembar, turun dari posisi awal Rp392. LPLI membukukan kapitalisasi pasar sebesar Rp407. Sementara itu, pada akhir sesi, saham LPPS berada di Rp107 dari posisi awal Rp115 dengan kapitalisasi pasar Rp276,9 miliar. (*)