Sepanjang tahun 2012 ini tercatat ada 23 perusahan yang melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering /IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jumlah tersebut kurang dari target yang diincar, yakni 25 perusahaan.

Galeri BEI (detikfoto)

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Hoesen, mengatakan, tidak akan melonggarkan ketentuan dan syarat terhadap perusahaan yang berencana melakukan IPO, meski target tidak tercapai. Sebab kualitas perusahaan yang IPO menjadi perhatian yang utama dibandingkan kuantitas. Dengan begitu investor akan diuntungkan ke depannya.

“Ketentuan yang sudah ada sudah sangat bagus dalam menjaring perusahaan untuk melakukan IPO, baik dilihat dari governance, audit dan komisaris independen. Masukan beberapa pihak memang ada, agar bisa lebih mudah. Bukannya kami tidak mau lebih banyak yang IPO, namun lebih ke kualitas, ketimbang kuantitas,” tegas Hoesen.

Menurutnya, tidak tercapainya target IPO BEI tahun ini lebih disebabkan oleh faktor lain, yakni harga komoditas di global yang terus merosot. “Tahun ini ada sekitar lima perusahaan di sektor komoditi yang mundur untuk melakukan IPO,” katanya.

Diperkirakan perusahaan yang mundur IPO itu akan melaksanakan rencananya pada 2013 seiring dengan perkiraan harga komoditi yang akan kembali stabil. Sebagai catatan, saat ini total perusahaan yang tercatat di BEI sebanyak 459 emiten. (EVA)