Good Corporate Governance Corporate Action

MDGs Award Iming-Imingi Kabupaten Kota Capai Tujuan Pembangunan

MDGs Award Iming-Imingi Kabupaten Kota Capai Tujuan Pembangunan

Millennium Development Goals (MDGs) atau bahasa lainnya Tujuan Pembangunan Milenium merupakan suatu paradigma pembangunan global yang dideklarasikan oleh Konverensi Tingkat Tinggi Milenium di 189 negara anggota Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di New York pada bulan September 2000. Dasar hukum dikeluarkannya deklarasi MDGs adalah Resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa Nomor 55/2 Tangga 18 September 2000, (A/Ris/55/2 United Nations Millennium Development Goals).

Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia untuk MDGs, Prof Dr. dr. Nila Moeloek Sp.M (K)

Menginjak usianya yang ke-13, MDGs utamanya di Indonesia, seakan dituntut berlari 2 kali lebih kencang, minimal supaya tidak terlalu tertinggal dengan negara-negara lain. salah satu upaya untuk menggenjot antusiasme para pelaku pembangunan adalah pemberian penghargaan dan insentif demi terwujudnya tujuan final MDGs. Maka selanjutnya digelarlah Indonesia MDGs Award (IMA).

“Bagaimana MDGs ini sama-sama mencapai kesejahteraan masyarakat. Atau secara individualpun, kita mengatakan siapa sih yang mau miskin? Tidak ada seorangpun dari kita yang ingin miskin. Semua ingin hidup layak dan sejahtera,” terang Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia untuk MDGs, Prof Dr. dr. Nila Moeloek Sp.M (K).

Nila menambahkan bahwa IMA ini adalah satu batu loncatan, dimana isi dari MDGs sendiri banyak terkait dengan isu kesehatan, gender, angka kematian Ibu dan anak, serta penyakit menular. Nila menjelaskan bahwa hal-hal tersebut jika dirangkai adalah jika masyarakat sehat tentu, masyarakat bisa berpendidikan dengan baik. Harapanya adalah dengan menjaga ekosistem atau lingkungan. Di sinilah ada kemungkinan bahwa angka kemiskina bisa menurun. Kemiskinan malnutrisi misalnya, dimana food security ini menjadi suatu hal yang sangat penting. Akhirnya, semua ini secara menyeluruh atau holistik, harus ada yang memantau.

“Kedua, MDGs ini kurang dikenal, tapi saya tidak mempedulikan. Karena isinya ini lah yang kita pedulikan. Yang perlu mengenalnya adalah grassroad, atau di kabupaten kota. Artinya, kalau pimpinan di daerah ini mengetahui apa yang dia lakukan, untuk mengangkat derajat dari masyarakatnya, ini yang barangkali kita perlukan sekali,” terang Nila.

Oleh sebab itulah, best practise ini yang akan disorot di MDGs Award. Bappenas memang sudah membuat laporan terakhir di 2011 tentang MDGs yang tercapai di Indonesia, tetapi juga harus ada road map yang dibuat, yaitu Rencana Aksi Daerah. Dengan demikian, sekarang akan dapat dipantau, apakah target-target tersebut, sudah dapat dicapai atau belum. Bappenas kemudian membuat insentif bagi provinsi yang mencapai angka pencapaian MDGs.

“Saya kira, top down, tidak semua bisa dilakukan kalau grass road juga tidak mau berkembang. Tidak mau membantu. Di sini kita lihat, pertemuan antara top down bottom up kita harapkan, terjadi satu perubahan perilaku,” pungkas Nila. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved