Technology

Hingga April 2013 Telin akan Bangun 115 BTS di Timor Leste

Hingga April 2013 Telin akan Bangun 115 BTS di Timor Leste

Untuk menguasai Timor Leste, Telkom Group kian agresif membangun infrastruktur telekomunikasi di seluruh distrik Timor Leste. Melalui anak perusahaannya PT Telkom Indonesia Internasional (Telin) yang mengembangkan brand Telkomcel telah memiliki 29 Based Trasceiver Station (BTS) yang bisa mengcover sekitar 29% populasi masyarakat di Timor Leste.

Penambahan BTS akan dilakukan secara bertahap, pada Febuari nanti dengan target covarege 65% masyarkat di Timor Laste, dengan pembangunan 68 BTS. Sedangkan hingga awal April nanti ditargetkan Telin telah memiliki 115 BTS yang tersebar di seluruh distrik di Timor Leste dengan target bisa mengcover sekitar 95% populasi Timor Leste.

Menurut Arief Yahya, Direktur PT Telkom Indonesia, beroperasinya Telkomcel di Timor Leste sebagai bukti tekat Telkom untuk mengembangkan bisnis internasionalnya. Apalagi Timor Leste merupakan pasar telekomunikasi yang menjanjikan pertumbuhannya dengan potensi pertumbuhan pelanggan yang besar. “Tahun 2018, kami menargetkan bisa menguasai sekitar 60% market share (600 ribu pelanggan) sekaligus menjadi market leader di Timor Leste,” kata Arief. Apalagi animo masyarakat Timor Leste menyambut baik kehadiran Telkomcel, pada saat launching akhir pekan lalu misalnya jumlah calon pelanggan sudah mencapai 23 ribu yang telah mendaftar untuk menjadi pelangan Telkomcel.

Alasan membidik Timor Leste, menurut Arief, meskipun jumlah penduduknya hanya 1,2 juta orang, namun rata-rata rata-rata ARPU (Average Revenue Per User) di Timor Leste lebih tinggi dibanding Indonesia. Ia menambahkan di Timor Leste ARPU rata-rata US$ 10, sedangkan di Indonesia sekitar USD$ 3,5. Sebagai operator GSM kedua di Timor Leste, Telkomcel harus bersaing dengan operator asal Portugal yaitu Timor Telcom.

Di sini, Telkomcel mendapatkan tiga lisensi yaitu di rentang frekuensi 900 Mhz, 1800 MHZ dan 2,1 GHz. khusus di 900 MHz rencananya akan dibuat untuk 3G. Bahkan untuk mempelancar trafik yang masuk ke luar negeri, dua tahun lagi akan membangun jaringan fiber optic dari Atambua ke Timor Leste, investasinya diperkirakan sekitar US$ 5 juta.

Dengan investasi sekitar US$ 50 juta, Telkomcel tidak hanya menyediakan layanan dasar berupa suara dan pesan pendek, tetapi juga wireless broadband, gaya hidup digital dan solusi bisnis melalui jaringan GSM dan 3G di seluruh distrik dan sub distrik Timor Leste. Bahkan untuk infrastruktur yang dibangun tidak hanya dengan satelit tapi juga terrestrial microwave dan jaringan serat optic.

Sebelum ekspansi ke Timor Leste, Telin telah go international ke beberapa negara di Asia seperti Singapura, Malaysia dan Hong Kong. Menurut Arief dalam minggu ini akan meresmikan layanan call center di Australia. “Paling tidak kami akan memberikan layanan 10 negera di Asia dan Timur Tengah, khususnya negara-negara yang memiliki tenaga kerja indonesia (TKI) dalam jumlah besar,” katanya. Beberapa negara yang akan dibidik antara lain Myanmar, Macau dan Korea Selatan. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved