Management

Tahun 2025, Indonesia Kiblat Mode Dunia

Tahun 2025, Indonesia Kiblat Mode Dunia

Sadarkah pembaca bahwa dunia mode internasional kini mengarah ke slow fashion dan ready to wear? Ya. Demikian pula dengan arah industri mode Indonesia yang tergolong industri kreatif dan baru saja dibuatkan cetak birunya oleh 4 kementerian terkait, yakni Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KUKM), Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Perdagangan, bersama Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI).

“Dasar pembuatan cetak biru ini adalah kepedulian akan kekayaan lokal dan lingkungan. Dengan bergabungnya 4 kementerian dan APPMI, pekerjan tidak lagi tumpang tindih,” kata Direktur Indonesia Fashion Week (IFW) 2013, perancang Dina Midiani (5/2). Tak mungkin diingkari, kurang efektifnya kebijakan pemerintah juga disebabkan oleh langkah yang tak sederap.

Arah tujuan cetak biru tersebut telah diperjelas dalam alur waktu (timeline). Tahun 2020, Indonesia diarahkan untuk menguasi pangsa pasar busana muslim dunia. Lewat strategi penelitian dan pengembangan (R&D), pendalaman kompetensi, serta peningkatan kinerja bisnis, Indonesia diramalkan bisa menjadi kiblat mode dunia 2025 mendatang.

“Di samping busana muslim, kekuatan Indonesia dalam zona ready to wear adalah craft fashion. Orang Indonesia bagus dalam pekerjaan tangan,” lanjut Dina. Perhatian terhadap craft fashion ini tampak jelas dalam pemilihan tema IFW 2013, yakni Inspiring Indonesia dan Sarong Style.

Perlu jadi perhatian jangka panjang, generasi muda Indonesia sudah meninggalkan cara menenun dan membuat songket tradisional, umumnya di kota besar. Padahal tenun dan songket merupakan jiwa craft fashion Indonesia di samping batik dan ulos. “Produktivitas craft fashion terhambat karena memakan waktu lama dalam pembuatan. Terdorong hambatan ini, Kementerian KUKM mempersiapkan wirausaha untuk menekuni tenun dan songket yang sempat ditinggalkan,” papar Deputi Menteri Negara KUKM Bidang Pemasaran dan Jaringan Pengusaha, Nedy Rafinaldi Halim. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved