Personal Finance

Mengapa Harus Go Public?

Oleh Admin
Mengapa Harus Go Public?

Banyak perusahaan menjadi terbuka (go public) dengan tujuan untuk mendapatkan permodalan demi ekspansi usahanya. Akan tetapi, ternyata tujuan perusahaan melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) tidak cuma itu saja.

Haryajid Ramelan, Ketua AAEI (Asosiasi Analis Efek Indonesia), berpendapat, salah satu tujuan perusahaan untuk menjadi terbuka adalah untuk memperkuat merek di dunia internasional. Karena dengan memperkuat mereknya, perusahaan bisa mendapatkan permodalan yang lebih besar daripada dengan IPO.

“Kalau saya melihat tujuan IPO tidak murni bahwa mereka (perusahaan) untuk ekspansi, mendapatkan dana segar atau murah, terkadang mereka juga mau brand mereka kuat, sehingga pihak luar tahu, dan di situlah dia bisa meminjam lebih besar lagi di luar IPO tersebut,” sebut Haryajid, di Bursa Efek Indonesia, Jumat (22/2/2013).

Kecenderungan tersebut, kata dia, bisa ditemui baik di perusahaan besar maupun kecil. Namun, Haryajid menuturkan, kecenderungan terbesar ada di perusahaan berskala kecil-menengah.

Menurut dia, terkadang perusahaan ingin menjadi kuat tetapi tidak ingin melepaskan sahamnya kepada publik. Lalu, bagaimana caranya? Perusahaan lantas berupaya membuat mereknya menjadi kuat di pasar global. Ini diwujudkan dengan cara perusahaan go public atau melakukan IPO.

“Bagaimana upaya (agar) brand-nya kuat di dunia, global market, ya mereka harus melepaskan dirinya yang dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan Tbk (terbuka),” lanjut dia.

Akan tetapi, kendalanya, terang Haryajid, “Mereka tidak niat untuk melepaskannya sehingga mereka melepas sebagian itu kepada investor strategis.” Investor strategis ini, salah satunya, bisa dilakukan dengan cara perusahaan melakukan afiliasi di luar negeri. “Jadi, secara struktur bisa balik lagi ke dia, tapi memang tidak terlihat,” imbuhnya.

Memang ada keuntungan yang didapat perusahaan dengan status terbuka. Perusahaan bisa mendapatkan pendanaan yang lebih ketimbang IPO. Menurut Haryajid, perusahaan bisa memperoleh pinjaman dengan bunga yang relatif murah dari luar negeri. “Ketika dia akan melepaskan bond (obligasi) atau sukuk dan sejenisnya di luar negeri, itu kan bisa lebih besar lagi sampai 3 hingga 4 kali lipat dari yang ada di sini. Jadi, peluang sangat besar mereka akan peroleh, ketimbang mereka IPO, berharap dari kinerja yang ada saat ini,” tandasnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved