Management

Toyoshima Kirim Sinyal Joint Venture Trisula

Oleh Admin
Toyoshima Kirim Sinyal Joint Venture Trisula

Toyoshima & Co, Ltd membeli 5% saham PT Trisula Internasional. Mekanisme pembelian dilakukan secara bertahap. Rencananya, perusahaan yang berafiliasi dengan PT TYSM Indonesia ini akan membeli saham Trisula hingga 10%.

“Jumlah ini mungkin tidak terlalu besar, namun kami melihat komitmen Toyoshima meningkatkan hubungan kerjasama sebagai mitra strategis Trisula,” kata Lisa Tjahjadi, Presiden Direktur Trisula. Lisa mengungkapkan bahwa tidak ada kerja sama terkait manajemen perusahaan antara kedua perusahaan. Toyoshima hanya sebagai pembeli produk-produk Trisula di Jepang.

Lisa Tjahjadi, Ueda Yasuhiro, Dedie Suherlan

Senada dengan Lisa, Ueda Yasuhiro menghendaki masuknya negara penghasil garmen ke Jepang selain dari China. Dengan melemahnya mata uang Yen akhir-akhir ini, Toyoshima berharap Trisula mampu memberikan layanan produk berkualitas untuknya. Selama empat tahun terakhir, TYSM Indonesia membantu Trisula menangani ekspor beberapa merek produk fashion seperti Hush Puppies, Aoki, Aoyama, Cecile, Konaka, Nagasakikya, Xebio, dan sebagainya.

“Sekarang ini lebih dari 95% produk garmen di Jepang berasal dari China,” tutur Ueda Yasuhiro, Presiden Direktur TYSM Indonesia tersebut. Dengan semakin melemahnya industri garmen di Jepang, Yasuhiro berharap eksportir garmen nantinya adalah ‘China plus one’, di mana ‘one’ yang dimaksud adalah Indonesia. Dengan kata lain, Toyoshima membuka pintu impor garmen dari Indonesia seluas-luasnya.

Toyoshima merupakan perusahaan asal Tokyo beromset JPY 204,910 juta atau sekitar Rp 21.073 triliun per akhir Juni 2012 lalu. Meski enggan membuka kepastian waktu Toyoshima membeli saham Trisula, Yasuhiro mengaku akan membeli saham Trisula hingga 10% secara bertahap. Ia pun mengaku tidak menutup kemungkinan akan melakukan joint venture dengan Trisula.

Peritel produk garmen ini juga berencana menambah brand internasional untuk dipasarkan di Indonesia dan sedang melakukan tahap negosiasi akhir. Saat ini Trisula memiliki 230 outlet, dimana lebih dari 50% outlet berada di Jabodetabek. Tahun 2013 ini, Trisula menganggarkan capex sekitar Rp 8 miliar untuk pembukaan toko baru. Setidaknya 40 titik penjualan baru ditargetkan terealisasi hingga akhir tahun dengan nilai investasi Rp 1 miliar untuk toko independen dan Rp 75 juta hingga Rp 100 juta untuk counter di pusat perbelanjaan. Setelah mencatat penjualan Rp 560 miliar di tahun 2012, Trisula optimis mencapai target penjualan Rp 660 miliar dengan komposisi 75% ekspor ke Eropa, Amerika, Australia, Jepang, Singapura, dan Malaysia. Meski baru, Trisula tengah menjajaki pasar Korea Selatan. Diungkapkan dalam konferensi pers Kamis (14/3), Trisula pun menganggarkan US$ 500.000 sampai US$ 700.000 untuk otomasi mesin di pabrik yang dimilikinya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved