Gandeng 6 Perusahaan, IPC Lengkapi Pelabuhan Pulai Baai
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC sedang membenahi Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu. Rencana terbaru, IPC akan membangun Tangki Timbun Curah Cair di pelabuhan itu. Ada enam perusahaan yang diajak BUMN ini untuk mendirikan dan mengoperasikan tangki tersebut.
Kerja sama IPC dengan sejumlah perusahaan ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman, pada Jumat (17/5/2013) lalu. Namun, penandatanganan MoU baru dilakukan dengan lima perusahaan saja, yakni PT Asianagro Agungjaya, PT Louis Dreyfus Commodities, PT Sandabi Indah, PT Trinity Palm Trans Indonesia, dan PT Apex Indopacific. Sedangkan, kerja sama secara resmi dengan PT Pasko Bengkulu Jaya akan diwujudkan berikutnya.
“Nota kesepahaman ini akan menjadi langkah terpenting dalam mengoptimalkan usaha curah cair, khususnya di bidang CPO, serta nantinya bidang curah cair solar,” ujar Nurhikmat, GM Pelabuhan cabang Bengkulu.
IPC mengklaim kerja sama tersebut adalah langkah nyata perusahaan bersama dengan para pemangku kepentingan terkait, untuk mengoptimalkan salah satu komoditas yang potensial di Bengkulu, yakni kelapa sawit. Melalui kerja sama ini, IPC dengan enam perusahaan sepakat untuk mempersiapkan rencana kerja sama pembangunan dan pengoperasian Tangki Timbun Curah Cair yang meliputi tiga hal utama. Pertama, pelaksanaan kajian kelayakan baik aspek teknis, komersial, operasional, keuangan, hukum, serta aspek lainnya untuk dijadikan dasar kerja sama.
Kedua, pengukuran dan penetapan luas yang akan masuk dalam lingkup kerja sama. Ketiga, penyusunan bentuk dan skema kerja sama yang akan dilaksanakan. Adapun biaya-biaya yang timbul terkait kerja sama tersebut sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab masing-masing pihak.
IPC dan para mitra juga akan membentuk Tim Bersama untuk mempersiapkan rencana kerja sama, melakukan kooordinasi dengan pihak-pihak terkait, serta mempersiapkan perangkat-perangkat hukum yang diperlukan.
“Segala persiapan segera dilakukan agar kerja sama ini dapat berjalan secepatnya. Pembangunan harus segera direalisasikan untuk mendorong pertumbuhan perdagangan khususnya di sektor curah cair. Seperti disampaikan Menteri BUMN, Bengkulu harus menjadi pemantik aktif kegiatan perekonomian pantai barat Sumatera,” RJ Lino, Direktur Utama IPC menambahkan.
Sebagai informasi, memasuki tahun 2013, manajemen IPC cabang Bengkulu telah melaksanakan serangkaian pembenahan sistem dan infrastruktur untuk meningkatkan produktivitas pelabuhan. Pelabuhan mengimplementasikan sistem 24/7, yang memungkinkan jasa kepelabuhanan dapat berjalan selama 24 jam sehari dan tujuh hari seminggu.
Pelabuhan juga terus melakukan pembenahan dan penambahan fasilitas seperti dermaga dan peralatan bongkar muat di pelabuhan. Selain itu, IPC selaku operator pelabuhan juga telah melakukan pengerukan alur hingga -12 mLws. Pengerukan ini memungkinkan kapal-kapal peti kemas bersandar di pelabuhan tersebut, sehingga menumbuhkan kembali pasar peti kemas yang sempat terhenti sepanjang tahun 2005 hingga 2011.
Terkini, pembangunan tangki curah cair di Pelabuhan Pulau Baai akan dilakukan. Hal ini tentu menambah daftar panjang upaya IPC dalam menjadikan pelabuhan tersebut sebagai infrastruktur pokok yang mampu mendorong peningkatan aktivitas ekonomi Bengkulu pada khususnya dan pantai barat Sumatera pada umumnya. (EVA)