Lewat Thisable Festival, Semua Menjadi Satu
Jangan memandang rendah para penyandang disabilitas, karena mereka juga sama seperti yang lain bahwa mereka juga bisa berkarya! Itulah pesan yang kira-kira ingin disampaikan melalui acara Thisable Festival 2013 yang diselenggarakan oleh Thisable Enterprise, pada hari Minggu (30/6/2013), di fX Sudirman, Jakarta.
“Tujuan (acara ini) ingin menciptakan aspek yang inklusi antara difabel dengan non-difabel,” terang Angkie Yudistia, CEO dan pendiri Thisable Enterprise.
Angkie menerangkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah penyandang disabilitas di Indonesia telah mencapai angka 6 juta pada tahun 2009. Angka itu diperkirakan telah bertambah mencapai 10 juta orang sekarang ini. Sekalipun memiliki kekurangan, ia menegaskan bahwa, “Itu (para penyandang disabilitas) tetap sumber daya manusia milik Indonesia.”
Di tengah kekurangannya, banyak penyandang disabilitas telah menunjukkan diri bahwa mereka mampu berkarya, misalnya dalam dunia musik dan bisnis. Sebagai langkah untuk menggaungkan bahwa penyandang disabilitas juga mempunyai talenta dan bisa berkerja sama dengan mereka yang non-difabel, pihak Thisable Enterprise lalu mengadakan Thisable Festival.
Tahun ini adalah yang kali pertama Thisable Festival diadakan. Tema yang diusung adalah “When we become one.” Maksudnya adalah para penyandang disabilitas dan mereka yang bukan penyandang itu bisa menjadi satu. Makanya, dalam festival yang berlangsung satu hari itu, ada momen di mana penyandang disabilitas bisa berkolaborasi dengan yang non-difabel. “Kami ada performing art, di mana kami menggabungkan mereka (non-difabel) dengan penyandang disabilitas yang mempunyai talenta di atas satu panggung.”
Berbagai bentuk acara digelar, mulai dari perlombaan lari estafet, pagelaran musik, hingga diskusi, dalam festival yang didukung oleh Unesco dan sejumlah perusahaan besar ini. “Hari ini, saya menunjukkan bahwa olahraga menjadi cabang untuk berkolaborasi (yang menunjukkan) bahwa kita semua sama,” tandas Angkie. (EVA)