Management Strategy

Kenaikan Harga BBM Tidak Pengaruhi Operasional Electronic City

Oleh Admin
Kenaikan Harga BBM Tidak Pengaruhi Operasional Electronic City

Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang baru ditetapkan pemerintah pada tanggal 22 Juni lalu berdampak pada kegiatan operasional perusahaan, termasuk PT Electronic City Indonesia Tbk (ECII). Akan tetapi, perusahaan berpandangan, kenaikan harga itu tak memberikan dampak yang signifikan pada operasional.

Perusahaan pun menyebutkan, dampak kenaikan harga BBM terhadap harga barang elektronik baru terjadi pada dua hingga tiga bulan ke depan. Dengan demikian, ECII berpeluang besar mendapatkan kenaikan penjualan pada bulan Ramadhan seperti tahun-tahun sebelumnya.

Jajaran direksi PT Electronic City Indonesia Tbk

“Kami melihat kenaikan harga BBM itu adalah hal yang positif dalam jangka menengah-panjang,” ujar Fery Wiraatmadja, Direktur Komersil & Investor Relation PT Electronic City Indonesia Tbk, di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/7/2013).

Dia bilang, kenaikan harga BBM pasti ada dampaknya terhadap perusahaan maupun harga barang-barang elektronik. Dampak terhadap operasional perusahaan, ia mengatakan hal itu telah diantisipasi. Perusahaan meyakini biaya operasional bisa tetap terjaga dengan baik dengan melakukan efisiensi.

“Kalau terhadap barang, kami kan selalu beli dari principal- principal yang ada di Indonesia, di mana mereka sudah melakukan hedging dalam 2-3 bulan ke depan. Jadi, kalau ada kenaikan harga BBM, itu dampaknya ke harga produk elektronik itu 2-3 bulan ke depan,” paparnya.

Sementara itu, dalam hitungan hari, masyarakat muslim akan memasuki bulan puasa. Biasanya, kata Fery, dalam bulan suci terjadi peningkatan penjualan barang-barang elektronik. Berdasarkan pengalaman, permintaan produk audio-video dan home appliances meningkat menjelang minggu kedua bulan Ramadhan. “Minggu pertama slow down karena orang banyak cuti. Spending meningkat di minggu kedua, karena pada saat itu sudah ada beberapa perusahaan yang memberikan THR (tunjangan hari raya).” Karena itu, kontribusi penjualan barang pada bulan suci terhadap total pendapatan sekitar 10-12 persen.

Secara keseluruhan, berdasarkan data Euromonitor, Fery menyebutkan, pertumbuhan pasar untuk produk elektronik diprediksi mencapai 10 persen selama tiga tahun ke depan. Maka wajar, dari sisi pendapatan, misalnya, Electronic City Indonesia pun menghasilkan pertumbuhan yang cukup besar. “Pertumbuhan pendapatan rata-rata (CAGR) 32 persen selama 3 tahun terakhir (2010-2012),” tandasnya. Sedangkan, pada periode yang sama, pertumbuhan laba bersih setelah pajak tercatat 332 persen, di mana pada tahun 2012, perseroan mencetak laba bersih Rp 125 miliar. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved