Financial Report

Laba Bank Sampoerna Capai Rp 7,5 Miliar

Oleh Admin
Laba Bank Sampoerna Capai Rp 7,5 Miliar

Kinerja keuangan yang baik berhasil ditorehkan oleh PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) pada semester I 2013. Aset bank telah melonjak lebih dari 2 kali lipat. Hal yang fantastis juga terjadi pada laba setelah pajak (unaudited) yang naik signifikan hingga mencapai Rp 7,5 miliar.

Indra W Supriadi

Indra W Supriadi

Tahun sebelumnya, laba Bank Sampoerna tercatat sebesar Rp 2,4 miliar. “Pertumbuhan laba yang berhasil kami capai ini menunjukkan tren pertumbuhan yang cukup menjanjikan, serta pencapaian yang cukup baik di tengah terpaan krisis keuangan yang menimpa perekonomian dunia serta berimbas pula pada perekonomian Indonesia,” papar Indra W Supriadi, Direktur Utama Bank Sampoerna, di Jakarta, Kamis (1/8/2013).

Per Juni lalu, aset bank tercatat sebesar Rp 2,2 triliun. Ada pertumbuhan cukup banyak dari jumlah aset saat akusisi kala itu sebesar Rp 798 miliar. Sebagai informasi, awalnya Bank Dipo Internasional didirikan oleh PT Pahalamas Sejahtera, kemudian 85 persen saham bank ini diakusisi oleh PT Sampoerna Investama. Pahalamas lantas mempunyai 15 persen saham bank. Hal ini terjadi pada Mei 2011.

Bank pun berhasil mendapatkan kepercayaan masyarakat yang cukup tinggi. Buktinya bisa dilihat dari dana masyarakat telah terkumpul Rp 1,6 triliun per semester I tahun ini. Dana tersebut telah dikelola dengan baik, dan bank pun menghasilkan laba Rp 7,5 miliar.

Sementara return on assets (ROA) sebesar 1,2 persen pada tengah tahun pertama 2013. Return on equity (ROE) mencapai 4,5 persen. BOPO berada di angka 89,9 persen. Rasio kecukupan modal mencapai 21,3 persen.

Rasio kredit bermasalah (NPL) gross menurun dari 4,2 persen pada semester I tahun 2012 menjadi 1,3 persen pada periode yang sama tahun ini. “Kami senantiasa konsentrasi pada bisnis yang sudah ditekuni di sektor UMKM. Selain itu pelaksanaan kegiatan bank tidak pernah dilepakan dari asas-asas kehati-hatian,” tambah Indra.

Selain memberitahukan kinerja per semester I tahun ini, Bank Sampoerna juga mengumumkan terjadinya pengalihan saham Pahalamas Sejahtera, sebagai pemegang saham pendiri, sebanyak 10,8 persen kepada Grup Alfa melalui PT Cakrawala Mulia Prima pada tanggal 4 Juni lalu. Grup Alfa adalah pemilik jaringan ritel terbesar di Indonesia yang kini mempunyai jaringan oulet hingga 7.064 per akhir 2012. Dan per Desember 2012, kepemilikan saham di Bank Sampoerna adalah 89,2 persen dimiliki oleh Sampoerna Investama, dan sisanya (10,8 persen) oleh Pahalamas Sejahtera.

Dengan bergabungnya Grup Alfa, Bank Sampoerna diharapkan bisa merangkul lebih banyak lagi UMKM di Indonesia. “Kami yakin dengan masuknya investor baru dapat memberikan nilai tambah bagi Bank Sampoerna dalam melayani nasabahnya, seiring dengan visi untuk memberdayakan dan menyejahterakan usahawan kecil, mikro, dan menengah di Indonesia. Di samping juga akan memperkuat posisi bank dalam menopang pertumbuhan ke depannya,” tandas Indra. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved