Editor's Choice

Ahmad Dahlan: Batam akan Dikembangkan sebagai Kota MICE

Ahmad Dahlan: Batam akan Dikembangkan sebagai Kota MICE

Kepulauan Riau dapat menjadi sebuah provinsi karena ada Kota Batam yang memberi sumbangan besar bagi perekonomian, demikian klaim Ahmad Dahlan Walikota Batam. Letak Kota Batam yang dekat dengan Singapura ini tentu memiliki peluang yang besar dalam bisnis. Bagaimana tidak, letaknya yang strategis ini banyak dilalui kapal-kapal asing sehingga aktivitas bisnis menjadi massif sehingga menjadi daya tarik bagi orang-orang dari berbagai daerah untuk mengadu nasib di Batam. Wajar kemudian, Kota Batam menjadi salah satu kota bisnis terbaik di Indonesia.

Seperti apa bisnis di Kota Batam dan bagaimana Pemda setempat menstimulus investor untuk terlibat dalam roda perekonomian di kota ini dapat disimak laporan penuturan Walikota Batam Ahmad Dahlan kepada Rifatul Mahmudah berikut ini:

walikota batam Ahmad Dahlan

Bagaimana tanggapan Anda atas hasil survei yang menunjukkan Batam merupakan salah satu kota bisnis terbaik di Indonesia?

Batam memang didesain menjadi kota yang bisa menggenjot perekonomian dan perindustrian.

Visi-misi Kota Batam di bidang ekonomi seperti apa?

Kami memiliki visi menjadikan Batam sebagai bandar dunia yang madani dan dapat memicu pertumbuhan ekonomi nasional di Indonesia bagian Barat. Dengan berkembangnya Batam ini, daerah di sekitar seperti Karimun, Bintan dan sebagainya dapat berkembang juga. Bahkan pengajuan Propinsi Kepulauan Riau mungkin bisa tidak disetujui jika tidak ada Batam. Karena pengajuan sebuah propinsi syaratnya kan di antaranya memiliki perekonomian yang baik.

Menurut Anda, apa saja faktor keberhasilan Kota Batam sebagai Kota Bisnis?

Faktor yang mendorong Batam sehingga mampu menjadi kota bisnis terbaik di antaranya adalah karena memang didesain untuk itu. Kemudian faktor selanjutnya adalah infrastruktur yang telah dibangung sehingga banyak investor yang mau datang kemari. Letak Batam yang strategis, dekat dengan Singapura juga menjadi faktor tumbuhnya bisnis di Kota Batam. Dulu kapal-kapal hanya berlabuh di Singapura. Tetapi setelah Batam dibangun, banyak kapal-kapal dari luar negeri yang singgah di Batam. Setiap tahun jumlah kapal dari luar negeri mencapai 300-400 kapal.

Bagaimana posisi Batam dibandingkan dengan kota lain? Apa potensi yang diunggulkan?

Sumber daya alam kami tidak ada, tetapi kami mengandalkan sektor pariwisata. Sektor pariwisata menjadi sektor terbesar. Pariwisata Batam berada pada peringkat ketiga setelah Bali dan DKI Jakarta. Setiap tahun ada 1,2 juta turis yang datang ke Batam. Selain pariwisata, di Batam juga terdapat sektor perminyakan, elektronik, dan galangan kapal.

Bagaimana dengan ekspor?

Barang-barang yang kami ekspor sangat banyak jumlahnya, antara lain barang-barang elektronik.

Strategi seperti apa dalam mengembangkan iklim bisnis di Kota Batam? Bagaimana agar para pengusaha puas?

Kami memberikan jaminan terhadap pekerja dan para investor bahwa Batam merupakan kota yang aman. Dengan upaya seperti ini, terdapat 400.000 pekerja formal dan ada sekitar 5.000-6.000 pekerja asing di Kota Batam. Kemudian dalam hal perizinan kami juga menerapkan one-stop service. Layanan perizinan ini diurus satu atap sehingga cepat. Di samping itu, arus barang keluar masuk juga diatur sedemikian rupa agar cepat, tidak boleh ada yang terlambat.

Untuk perda bagaimana?

Kami produktif membuat perda-perda, di antaranya Perda Perizinan, Perda mengenai tata ruang dan sebagainya.

Berapa besar PAD, PDRB dan nilai investasi pada tiga tahun terakhir?

PAD lebih dari Rp 450 M dari APBD Rp 1,5 triliun. Untuk investasinya sangat besar, saya tidak hapal angka. Sebagian besar merupakan investasi asing.

Kalau menurut Anda, prestasi yang menonjol dalam bidang ekonomi yang dicapai Kota Batam apa?

Menurut saya, pencapaian yang besar adalah industri galangan kapal yang mampu menyerap tenaga kerja sangat besar. Ada sekitar 100ribu orang yang dipekerjakan di industri ini. Adapun untuk jumlah tenaga kerja terampil di Batam telah mencapai 90%.

Tantangan apa saja yang dihadapi dalam pengembangan Kota Batam?

Tantangan yang kami hadapi adalah masalah urban. Berbagai macam orang dari berbagai daerah di Indonesia datang ke Batam. Mau cari orang dari manapun, ada di Batam. Tetapi, banyak dia ntara mereka yang merupakan tenaga tidak terampil, tidak memiliki kompetensi, unskilled level. Mereka inilah yang kemudian menjadi beban karena tidak terserap tenaga kerja. Yang dibutuhkan di Batam untuk tenaga kerja paling tidak adalah lulusan SMK atau diploma. Kami mengalami kesulitan untuk menekan angka kemiskinan orang baru (pendatang).

Jumlahnya ada berapa?

Ada sekitar 10 ribu orang.

Lantas, sudah ada upaya tertentu?

Kami sedang berupaya membangun kerja sama dengan Kemenakertrans untuk membuat BLK ( Balai Latihan Kerja). Mereka akan dilatih dan kemudian dengan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan, mereka nantinya akan dipekerjakan.

Terkait dengan perkembangan Batam ke depan, visi ke depan Batam akan menjadi seperti apa? Bagaimana mewujudkan untuk menjadi global city?

Pertumbuhan ekonomi yang diprediksi akan terjadi di Asia Pasifik. Batam harus menjadi bagian tersebut dari Indonesia sehingga sarana infrastruktur dan SDM harus disediakan. Saya optimistis Batam akan menjadi pusat perekonomian di Asia Pasifik. Target tahun 2020 bisa tercapai. Saya yakin sebelum tahun tersebut bisa tercapai.

Oh ya, kami mengembangkan Batam sebagai kota mice di Indonesia. Mengapa? Karena Batam memiliki tempat-tempat yang bagus, dekat dengan Singapura. Banyak orang yang mungkin bosan jika mengadakan event-event seperti konferensi di Jakarta, Bali atau Bandung. Batam bisa menjadi alternatif. Setelah acara, bisa jalan-jalan ke Singapura hanya sekitar setengah jam. Hotel dan Convention Hall di Kota Batam telah dibangun sesuai dengan standar internasional.

Kami sedang merancang sebuah kegiatan, pameran besar yang memamerkan daerah, baik kebudayaan maupun potensi daerah. Sudah ada sekitar 100 daerah yang berminat untuk turut serta. Dengan kegiatan seperti ini, diharapkan Batam akan menjadi pintu gerbang Indonesia. Untuk mengenal kebudayaan Jawa misalnya, tidak perlu ke Jawa tetapi bisa juga dilihat di Batam. Itu yang sedang kami upayakan. Rencana akan launching Bulan September dan akan ada grand launching di awal tahun 2014.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved