Youngster Inc. Siapa Dia

Sity Pradhithiani Nur Hidayah

Sity Pradhithiani Nur Hidayah

Sejak masih kuliah, Sity Pradhithiani Nur Hidayah telah mengantongi segudang prestasi. Ia berhasil lulus dari Jurusan Farmasi Institut Teknologi Bandung dengan IPK 3,61, pernah dinobatkan sebagai Excellent Student of School of Pharmacy ITB tahun 2006, meraih Certificate of Academic Performance di Jurusan Farmasi ITB tahun 2005 dan 2007, serta masuk dalam The Dean’s List for Academic Performance-Faculty of Matemathics and Natural Science di tahun 2004. Lulus dari ITB ia pun bergabung dengan PT Pfizer Indonesia melalui jalur management trainee (MT) tahun 2009.

Sity Pradhithiani Nur Hidayah

Sity Pradhithiani Nur Hidayah

Seperti MT pada umumnya, Thia – panggilan akrabnya — dijajal untuk belajar di seluruh divisi, mulai dari human resources, legal, pabrik, keuangan, pemasaran, sampai komunikasi selama hampir 1,5 tahun. Selesai masa percobaan, akhirnya ia dinilai cocok masuk ke divisi pemasaram dan diposisikan sebagai product associate. Ia lalu dipromosikan menjadi Manajer Produk Junior dan naik tingkat lagi menjadi Country Brand Lead Pfizer.

Posisi terbaru itu mengharuskan wanita kelahiran Bandung 21 Desember 1985 ini melapor kepada supervisornya di tingkat regional yang berada di Singapura, dan bukan lagi nasional. Di posisinya ini, ia harus fasih memengaruhi orang, meskipun sebenarnya tidak punyai otoritas. “Influencing without authority. Jadi, meskipun saya kan bukan atasan dari seorang karyawan, tetapi saya harus bisa mendapatkan apa yang saya perlukan,” ujar ibunda Akila Air Safa Pontoh ini.

Selain itu, ia harus pula menyeimbangkan idealisme dengan tuntutan pekerjaan. “Misalnya, saya punya idealisme kerja di Pfizer untuk berkontribusi kepada peningkatan kesehatan rakyat Indonesia. Tetapi, tentu saja dalam bisnis ada tuntutan tersendiri, misalnya bagaimana mencapai revenue yang sebesar-besarnya. Kadang ada pula perusahaan yang dituntut karena mungkin promonya berlebihan. Nah, itu yang harus dijaga dengan hati-hati, bagaimana caranya agar kami tetap mencapai revenue, tetapi tetap mengedepankan idealisme itu,” ungkap pehobi traveling yang juga menjadi anggota Asia Commercial Team untuk produk nyeri saraf ini. Untuk itu, Thia senantiasa terus belajar, memelihara rasa ingin tahu terhadap ilmu, dan tidak malu bertanya kepada orang lain.

Gustyanita Pratiwi


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved