Acara Banyak Digelar, Pendapatan Dyandra Melesat
Perusahaan yang bergerak di industri MICE (Meeting, Incentive, Conference, dan Exhibition), PT Dyandra Media International Tbk (DMI), mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang signifikan pada bulan September 2013 dibandingkan bulan yang sama tahun lalu. Manajemen mengaku, banyaknya penyelenggaraan event dan pameran memberikan kontribusi yang cukup besar.
Di Jakarta, Senin (23/9/2013), Lilik Oetama, Presiden Direktur DMI, mengatakan, industri MICE terus bertumbuh di Indonesia. Itu tetap terjadi sekalipun ada sejumlah tantangan yang menghadang, seperti nilai tukar rupiah yang melemah dan terbatasnya sumber daya manusia. “Dan terbatasnya ruang pameran yang tersedia di Indonesia,” ujarnya.
Pertumbuhan industri MICE tentunya mendongkrak pendapatan DMI, sebagai pemain di industri ini. “Selama September 2013 dibandingkan tahun lalu, untuk pendapatan perusahaan meningkat 54 persen dari Rp 413 miliar menjadi Rp 638 miliar,” terang Budi Yanto Lusli, Direktur Keuangan DMI, dalam kesempatan yang sama. Dia mengatakan, sebagian besar pendapatan itu bersumber dari penyelenggaraan event.
“Mengenai gross profit, naik 46 persen dari Rp 162 miliar menjadi Rp 235 miliar, di mana sumbangan terbesar datang dari grup event organizer,” lanjut Budi. Sedangkan, laba operasi DMI meningkat 85 persen dari Rp 38 miliar menjadi Rp 70 miliar.
Perusahaan Terus Ekspansi
Melihat masih besarnya pangsa pasar yang bisa digarap di industri MICE, DMI pun terus berekspansi. Sampai Juni 2013, perusahaan telah menyelesaikan pembangunan 7 dari 15 hotel yang direncanakan. Perusahaan menargetkan akan menyelesaikan pembangunan dua hotel, yakni Hotel Amaris Pancoran dan Santika Cikarang pada tahun ini.
Pembangunan Bali Nusa Dua Convention Center Tahap II dengan luasan 25 ribu meter persegi juga bakal dirampungkan bulan ini. Karena, rencananya, tempat itu akan dipakai untuk menggelar kegiatan internasional, yakni APEC dan WTO.
“BNDCC pada September ini telah selesai pembangunannya,” tutur Danny Budiharto, Direktur Operasional DMI. Dia berujar, dengan rampungnya pembangunan tahap II maka total bangunan di Bali menjadi 50 ribu meter persegi. Luasan itu lebih besar dari Balai Sidang Jakarta (JCC) yang disebut hanya sekitar 28 ribu meter persegi dan JIExpo Kemayoran dengan 35 ribuan meter persegi. “Itu (BNDCC) menjadi convention center terbesar di Indonesia,” tegasnya.
Selain di Bali, DMI juga tengah membangun Indonesia International Exhibition & Convention Center di Bumi Serpong Damai, Tangerang. Danny menyebutkan, pembangunannya sudah mencapai 40 persen. Dan diharapkan bisa selesai pada Juli tahun depan. Luasnya, kata dia, sekitar empat kali luas JIExpo Kemayoran. “Tahun depan diharapkan BSD (IIECC) jadi, sehingga IIMS (Indonesia International Motor Show) bisa pindah ke sana,” tandasnya. (EVA)