~~

Berlatar belakang pendidikan teknik kimia tetapi kemudian terjun ke dunia pemasaran, itulah yang dilakoni Debora Gondokusumo. Awalnya, lulusan Teknik Kimia University of Michigan ini bergabung dengan PT Unilever Indonesia Tbk. di bagian research & development (R&D) tahun 2007. Namun, bidang R&D yang memang sesuai dengan latar belakang pendidikannya itu ternyata tidak sesuai dengan passion Debora. “Ketika di R&D saya tidak banyak berinteraksi dengan orang. Sedangkan passion saya adalah I want to reach as many people as possible. I want to educate them,” kata perempuan kelahiran 13 Maret 1983 ini.

Akhirnya, setelah dua tahun bekerja di bagian R&D Unilever, ia pun minta izin kepada atasannya untuk pindah ke bagian pemasaran dan ternyata bisa. Jadilah ia memulai kariernya di bidang pemasaran sebagai Asisten Manajer Merek Lux.

Sebagaimana umumnya, memulai sesuatu yang baru tak pernah mudah. Di hari pertamanya menangani Lux, Debora harus pulang pukul empat pagi karena mengedit iklan, padahal saat masih di R&D hal itu tidak pernah terjadi. Kapok? Tentunya tidak. Buktinya, ia meneruskan kariernya di bidang pemasaran hingga kini ia berhasil menduduki posisi sebagai Manajer Merek Pond’s.

Sulung dari dua bersaudara ini bahkan mampu membuktikan kemampuannya dalam menangani krisis yang terjadi pada merek Lux saat bintang iklan Lux yang tengah dikontrak oleh Unilever saat itu terkena kasus hukum yang serius. Padahal. hari pertama terjadinya kasus itu adalah hari pertama atasan Debora pergi ke AS untuk dua bulan. Mau tidak mau, dialah yang menangani krisis tersebut, menjawab pertanyaan dari berbagai pihak, mengganti iklan, dan sebagainya. Kiat Debora dalam menghadapi tantangan adalah enjoy dengan pekerjaan dan tidak menjadikan pekerjaan itu sebagai beban. Ke depan, ia bahkan berharap mendapat pengalaman berharga dalam menangani tantangan dan tanggung jawab yang lebih besar lagi.(*)

Nidaaul Khasanah