“Bintang di langit tidak akan bercahaya jika langit tidak gelap. Kita akan menjadi bintang kalau langit itu gelap. Jadi, kita harus menghadapi masa gelap tersebut agar kita menjadi bintang.” Itulah prinsip Hendra Yuniarto, Manajer Unit Bisnis PT Ultra Prima Artaboga dan PT Ultra Prima Manager.

~~

Pria kelahiran Bogor 25 Juni 1983 ini mengawali kariernya dengan bekerja di Cisco, Singapura, selama dua tahun. Diakuinya, tak mudah bekerja di negeri orang dan harus menghadapi rekan kerja yang umurnya 10 tahun lebih tua. Apalagi, saat itu ia adalah karyawan termuda di perusahaan tersebut. “Saya mengatasinya dengan banyak mendengarkan dan mengikuti apa yang diinginkan atasan serta ‘memasukkan’ sedikit apa yang saya mau masukkan agar menjadi kombinasi yang bagus,” ujar lulusan S-2 Pemasaran dan Administrasi Bisnis Universitas Indonesia ini.

Setelah itu, Hendra bergabung dengan PT Djarum selama lima tahun, lalu pindah ke Grup Orang Tua di tahun 2010. Di awal 2012, ia bergabung dengan PT Ultra Prima Abadi sebagai Manajer Unit Bisnis, dan di awal 2013 ia dipercaya memegang dua perusahaan, yaitu PT Ultra Prima Artaboga dan satu perusahaan baru.

Sebagai Manajer Unit Bisnis, Hendra bertanggung jawab menangani barang mentah dari pemasok hingga barang tersebut sampai di konsumen. Ia juga memimpin karyawan pabrik di Cikarang dan Surabaya, dari yang lulusan SMA hingga lulusan S-2. Ia membawahkan tujuh Manajer Merek, 10 Asiten Manajer Merek, dan 500 karyawan pabrik. Saat ini ia ingin membenahi kafe Porter House yang dibangun oleh Ultra dua tahun lalu di Pantai Indah Kapuk. “Tetapi, popularitasnya terus menurun. Kami sedang buat proposal untuk perbaikan. Jika berhasil, itu adalah ambisi saya,” ujar pria yang juga bercita-cita mengajar dan menjadi pengusaha ini.

Nidaaul Khasanah