60 Merek Taiwan Siap Serbu Indonesia Tahun Depan
Wakil Direktur Eksekutif Departemen Pemasaran Strategis Taiwan External Trade Development Council (TAITRA), Michael Hsiao, memperkirakan sekitar 60 merek Taiwan akan bergabung dalam kampanye Taiwan Excellence pada tahun 2014. Taiwan Excellence sudah dimulai di Indonesia sejak tahun 2010. Jika di tahun 2010 sebanyak 19 merek Taiwan ikut serta, saat ini jumlahnya bertambah hingga 43 merek.
Sebanyak 20 merek dari 43 merek Taiwan yang ada di Indonesia saat ini merupakan merek ICT. Ke-20 merek ICT itu akan dipamerkan di Indocomtech 2013 yang digelar sampai awal November 2013. Demi memperkenalkan merek pada khalayak Indonesia, TAITRA menyiapkan Taiwan Excellence Pavilion di Indocomtech 2013. “Taiwan Excellence Pavilion akan memperkenalkan produk-produk Taiwan hasil dari upaya penelitian, desain estetika, dan kualitas premium dari merek-merek pemenang penghargaan Taiwan Excellence Award.”, ujar Michael.
Direktur Divisi Ekonomi Taipei Economic and Trade Office (TETO) Y.C. Chai menambahkan bahwa, pihak Taiwan akan memperbanyak investasi untuk produk teknologi informasi di Indonesia ke depannya. “Kami mengikuti tren perkembangan industri teknologi, terutama bidang komunikasi, di Indonesia,” ujar Chai.
Ia memberi contoh Foxconn Taiwan yang serius menggarap industri mobile di Indonesia. Menurut ceritanya, pihak Foxconn Taiwan mengunjungi Indonesia sebanyak 3-4 kali tahun ini. Investor Taiwan juga mendanai pembentukan Taman Industri T-One di dekat Jakarta yang telah dibuka tahun ini.
Menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia, akumulasi investasi Taiwan di Indonesia mencapai US$ 15 miliar, yang menjadikan Taiwan sebagai investor asing terbesar ke-9 di Indonesia.
Taiwan berinvestasi ke dalam 15 sektor bisnis di Indonesia, di antaranya manufaktur, tekstil, furnitur, dan makanan. Data TETO menunjukkan nilai perdagangan bilateral Indonesia-Taiwan di tahun 2012 mencapai US$ 12,5 miliar, di mana Indonesia menerima surplus sebesar US$ 2,1 miliar. “Karena itu, kami ingin bentuk perdagangan bilateral yang lebih seimbang dengan Indonesia.”, tutup Chai. (EVA)