AUA Development Kembangkan Kawasan Industri di Karawang
Setelah perusahaan asal Jepang dan Korea Selatan menuai sukses di Indonesia, kini perusahaan – perusahaan asal Taiwan berambisi mengembangkan bisnis di Indonesia. Hal ini diwujudkan dengan dimulainya pembangunan Kawasan Industri Taiwan (T1 Kawasan Industri) di Karawang Jawa Barat. Pengembangan T1 Kawasan Industri dilakukan PT AUA Development yang mengambil alih lahan seluas 216 hektar milik PT Alam Makmur Indah (AMI) -anak usaha Agung Podomoro Land (APLN)- dengan nilai transaksi Rp 1 triliun.
Menurut Trihatma K Haliman, CEO APLN, lahan seluas 216 hekatr ini baru dibeli AMI pada pertengahan tahun 2013 dengan harga Rp 502 miliar. Keberanian APLN menjual lahan ini untuk membuktikan fleksibilitas APLN terhadap aset utamanya, dimana ada kesempatan untuk mendapat marjin yang baik dalam dalam periode kepemilikan singkat, APLN berani menjual lahan tersebut untuk meningkatkan nilai pemegang sahamnya.
Andrew Hsia Li Yan, Duta Besar Taiwan, menambahkan, dengan adanya T1 Kawasan Industri, ia sangat optimis investor asal Taiwan akan masuk ke Indonesia. Kawasan ini juga akan membidik investor lain dari berbagai negara khususnya perusahaan-perusahaan manufaktur yang berbasis industri otomotif. “ Bila kawasan ini terealisasi akan bisa mengangkat citra Taiwan di Indonesia. “Ini merupakan Impian saya di Indonesia,” katanya di sela-sela acara ground breaking T1 Kawasan Industri.
Menurut Eric Hsu, Chairman PT AUA Development , pembangunan kawasan ini akan dilakukan dalam 2 tahap. Tahap pertama seluas 80 hektar dimana pengolahan lahan diharapkan selesai Maret 2014, sedangkan tahap kedua pengolahan lahannya (80 hektar) ditargetkan selesai pada September 2014. Untuk pengembangan lahan tahap pertama dibutuhkan investasi sekitar US$ 500 juta, sedangkan untuk pengembangan lahan tahap kedua diperkirakan membutuhkan investasi sekitar US$ 500 juta.
Lahan tersebut rencananya akan dijual kepada investor baik lokal maupun asing yang berminat membangun pabrik di T1 Kawasan Industri Karawang, dimana rata-rata lahan yang dijual AUA Development untuk satu pabrik luasnya sekitar 1 hektar. Paling tidak nantinya akan ada sekitar 160 pabrik yang akan beroperasi di kawasan ini. “Kami belum berani mematok harga per meternya saat ini, yang jelas kami akan tawarkan harga terbaik khususnya bagi perusahaan-perusahaan ramah lingkungan,” kata Eric.
Menurut Achmad Kurniadi, Wakil Ketua BKPM, pihaknya mendukung rencana perusahaan asal Taiwan ini untuk mengembangkan zona industri di Karawang, Jawa Barat. Apalagi kawasan ini direncanakan menjadi model pengembangan lahan industri di wilayah Karawang ini, dan diharapkan akan mampu menarik lebih banyak lagi pengusaha ataupun investor dari Taiwan dan negara lain ke Indonesia. “Proyek ini, akan memberikan kepercayaan bagi investor asing yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia. Dengan dimulainya pembangunan kawasan industri ini, tentunya akan semakin menarik minat pemodal untuk berinvestasi dan mendirikan pabriknya di Indonesia,” tutu Achmad. (EVA)