Pasca IPO, DAJK Targetkan Produksi Naik 100 Persen
Perusahaan yang bergerak di bidang kemasan, PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo (DAJK) Tbk. melepaskan sahamnya ke publik atau melakukan initial public offering (IPO) sebanyak 642.875.000 saham baru. Saham yang dilepas ke publik setara dengan 30 persen dari modal ditempatkan dan disetor. Jumlah tersebut termasuk dari saham yang dialokasikan dari milik karyawan sebanyak-banyaknya 17.020.000 saham atau 0,8 persen dengan nilai nominal saham Rp 100 per saham. Harga saham perdana yang ditawarkan Rp 425- 550.
Presiden Direktur DAJK, Andreas, mengatakan, dana yang didapat dari IPO akan digunakan untuk modal kerja dan belanja modal. “Dari dana IPO yang didapat akan dialokasikan sekitar 60 persen untuk modal kerja. Lalu, sebanyak 40 persen digunakan untuk belanja modal DAJK,” paparnya.
Menurutnya, dengan dilepasnya saham ke publik tingkat produksi dan penjualan akan berdampak sangat signifikan. “IPO ini akan berdampak pada kenakan penjualan yang signifikan dan nantinya dana yang diperoleh dari IPO ini dipakai untuk belanja mesin. Kenaikan produksi dan penjualan minimal dua kali lipat. Saya yakin, industri kemasan di Indonesia ke depannya terus tumbuh besar,” papar Andreas.
Saat ini, DAJK sudah memiliki dua jenis produk yaitu, corrugated carton dan offset printing. Dari dua jenis produk tersebut, divisi offset printing merupakan produksi terbesar dengan jumlah 36 ribu ton per tahun. Ditargetkan setelah IPO nanti, jumlah produksi tersebut meningkat hingga 76 ribu ton per tahun. Sedangkan divisi corrugated carton jumlah produksinya sebesar 24 ribu ton per tahun dan ditargetkan meningkat hingga 48 ribu ton per tahun.
Andreas juga menjelaskan,penambahan jumlah produksi tersebut disebabkan pembelian empat mesin baru kapasitas offset printing dengan enam sampai delapan warna. “Ditargetkan penambahan mesin ini rampung pada medio 2014. Saat ini ada mesin dalam tahap akhir pembicaraan,” kata Andreas. Mesin-mesin yang didatangkan berasal buatan Jerman, Taiwan, Cina, Korea dan Swiss.
Dengan adanya IPO ini diharapkan dapat mengembangkan ekspansi DAJK ke manca negara. Saat ini DAJK masih memfokuskan pada sektor pasar domestik meskipun ada juga konsumen dari luar negeri. “Saat ini ekspor kami masih sangat kecil. Kami mengekspor ke Afrika dan Australia. Rencananya, akan mengembangkan perusahaan ini hingga ke luar negeri,”pungkas Andreas. (EVA)