Bayer Targetkan Pertumbuhan Penjualan 40% Hingga 2018
Brand produk-produk kesehatan CDR, Saridon, Canesten, Aspirin, Redoxon, Tonikum Bayer, Supradyn dan sebagainya sudah tidak asing lagi di telinga kita. Itulah beberapa merek kesehatan yang beredar luas di pasar Indonesia.
Bayer yang sudah ada di market Indonesia sejak tahun 1920-an terus berkomitmen untuk kesehatan khususnya, di Indonesia mengajak sejumlah media untuk melihat perkembangan bisnisnya tahun ini.
Anto Susanto, Head of Communications PT Bayer Indonesia, menjelaskan, pada kuartal III tahun 2013, Bayer Indonesia sudah membukukan penjualan hingga dua digit terus meningkat. “Penjualan Bayer Group naik 6,0% pada kuartal III 2013 sebesar EUR 9,6 miliar dengan hasil laba bersih EUR 733 juta. Jumlah ini meningkat sebanyak 4,21% dibandinkan periode yang sama tahun sebelumnya,” ujar Anton.
Di Indonesia sendiri, Bayer akan terus melanjutkan tren positifnya hingga meningkatsampai 40% penjualan hingga 2018 dengan tingkat pertumbuhan tahunannya sebesar 7%.
Lalu strategi dan rencananya apa yang akan digunakan?
“Untuk memperkuat strategi, kami memanfaat potensi sinergi antara ketiga subbidang tersebut dan yang pasti akan terus berinvestasi,” tambahnya. Dalam tiga tahun ke depan, Bayer berinvestasi hingga EUR 18 milliar di dunia dan untuk Indonesia sendiri, Bayer menginvestasikan hingga EUR 60 juta untuk mengembangkan pabrik yang di Cimaggis. Tujuan akhirnya adalah menjadikan Indonesia sebagai produsen global produk kesehatan yang diekspor ke negara-negara di Asia, Timur hingga Eropa. Ditambah lagi, peningkatan tenaga kerja di Indonesia hingga 30% guna melayani pelanggan dan mengembangkan pasar. (EVA)