Kesibukan di kantor, menjalani aktivitas di luar pekerjaan, dan macet di perjalanan membuat waktu bersama keluarga menjadi sedikit bahkan tidak ada. Alhasil, rumah bisa jadi hanya sebagai tempat singgah untuk sekadar tidur dan makan. Kondisi ini semakin banyak ditemui di tengah semakin modernnya kehidupan di Indonesia, khususnya di kota-kota besar. Melihat hal yang demikian, SariWangi pun terus berupaya mendorong keluarga di Indonesia untuk bisa meluangkan waktu sekalipun sedikit untuk berkomunikasi antaranggota keluarga.

Apa yang dilakukan oleh SariWangi? “Kami mulai kampanye dari tahun 2008,” terang Mario Abdisa, Senior Brand Manager SariWangi PT Unilever Indonesia Tbk., seusai acara media gathering, di Jakarta, Rabu (5/2/2014). Kala itu, kampanye SariWangi Mari Bicara diluncurkan. Tapi, kampanye itu lebih ditujukan kepada pasangan. “Kalau dulu kami masih fokusnya ke pasangan, suami-istri,” lanjutnya.

Berangkat dari pasangan, SariWangi kini menyasar para keluarga. Tahun lalu, SariWangi pun sempat mengadakan survei bersama dengan Divisi Riset Kompas Gramedia. Dari survei itu, terang Mario, keluarga yang menjadi responden kebanyakan sudah mempunyai waktu untuk berkumpul. Akan tetapi, yang menarik adalah ketika berkumpul, kualitas kebersamaannya masih rendah. Apa maksudnya? “Kami melihat dari survei yang kami lakukan di tahun kemarin itu, ada yang sesuatu yang menarik, yang sebenarnya jadi fenomena dan penting bagi keluarga, bahwa keluarga sudah berkumpul tapi pikirannya kemana-mana. (Seperti) ada yang main gadget, dan ini pasti kita mengalaminya,” terang Mario.

Jadi, waktu yang telah diluangkan untuk berkumpul menjadi “terbuang.” SariWangi pun melihat hal ini dan menyikapinya dengan kampanye SariWangi 15 Menit Sehari yang sudah bergulir dari tahun lalu. “Waktu 15 menit adalah momen yang singkat, namun dapat menjadi sangat bermakna ketika dilakukan komunikasi tatap muka setiap hari secara rutin dengan tulus dan jujur, saling mendengarkan, berbagi pengalaman, pendapat, dan perkembangan masing-masing anggota keluarga, sebagai syarat terjalinnya komunikasi efektif dan kedekatan emosional menuju kebersamaan yang berkualitas.”

Momen yang singkat itu bisa dilengkapi dengan kegiatan minum teh atau makan. Aktivitas ini dirasa cukup jitu untuk bisa melepaskan gadget dari genggaman tangan untuk sementara waktu. “Kalau ada gadget, fokus perhatian hanya ke situ,” tutur dia menegaskan.

Ketika ditanya apakah kampanye ini adalah salah satu cara SariWangi memperkuat mereknya, Mario pun menjawab, “Pada saat kami memformulasikan kampanye ini sebenarnya tujuan utamanya adalah kami ingin mendorong keluarga ini (untuk bisa mempunyai kebersamaan yang berkualitas). Kalau misalnya memperkuat merek, banyak cara yang lain.” Ia lalu menegaskan, kampanye untuk mendorong para keluarga di Indonesia bisa meluangkan waktu demi menjalin kebersamaan akan terus digulirkan. Iklan terkait ini pun akan segera dibuat. “Rencananya kami akan ada TVC untuk mengajak keluarga Indonesia supaya lebih menyadari pentingnya menghargai waktu.”

“Harapannya, tentu supaya mereka semakin sadar bahwa kebersamaan dengan keluarga yang berkualitas itu penting. Mereka juga bisa lebih banyak meluangkan waktu, paling tidak 15 menit. Itu harapan yang ingin dicapai,” tandasnya. (EVA)