Tanggapan Bintang Bisnis Kalimantan Timur
Sebagian di antara pengusaha yang terpilih seperti Yos Soetomo (SWA keliru, menulisnya Yos Utomo), Luther Kombong dan H.M. Rusli memang tak diragukan lagi. Namun, pemilihan Ruben Tumade dan Fakhruddin Noor menurut saya tidak cukup cermat. Saya percaya, jika riset SWA lebih mendalam –termasuk mengunjungi kantor Ruben dan Fakhruddin — mereka tak akan terpilih sebagai bintang.
Pemilihan Hj. Marlina tak kalah mengherankan. Pebisnis di Kal-Tim tak mengenalnya sebagai pemegang saham Grup Gemini (meski SWA bisa saja benar). Janggal bahwa SWA sama sekali tak menyinggung nama Ronald Lolang, pendiri dan pimpinan Grup Gemini. Aset Gemini ditulis Rp 8 miliar. Saya yakin angka itu jauh dari akurat, mengingat nilai tanah dan bangunan kantornya di Jl. Mulawarman dan Jl. Yos Soedarso, Samarinda saja, mencapai beberapa miliar rupiah, belum termasuk tanah dan bangunan ribuan m2 di Samarinda Seberang.
Di Kal-Tim cukup banyak pebisnis yang aset dan omsetnya jauh di atas Ruben dan Fakhruddin pilihan SWA. Di Samarinda misalnya, PT Madya Sejahtera dan PT Multi Puri (dimiliki kakak-adik Bachtiar-Syaiful Anwar), tiap tahunnya mengerjakan proyek jasa konstruksi puluhan miliar rupiah. Mereka memiliki armada alat berat, pengolah aspal (Asphalt Mixer Plant) dan kantor yang representatif di Jl. Agus Salim. Masih di jasa konstruksi, ada PT Bahtera Bahagia (H. Syahrun), satu-satunya kontraktor lokal yang terpilih mendampingi 7 kontraktor nasional dalam pengerjaan Stadion Madya Samarinda senilai Rp 353 miliar. Ia juga pemasok bahan bakar dan persewaan alat berat. Ada juga Herry Soesanto alias Abun, yang sangat populer dalam bisnis perkayuan sebagai trader. Herry baru saja merampungkan pembangunan kompleks ruko (Simpang Merak) senilai puluhan miliar, dan sedang memulai pembangunan kompleks ruko-hotel bintang tiga di depan Pasar Segiri.
Juga aneh SWA tak memasukkan PT Rusianto (didirikan almarhum Rusianto alias Tauci) dalam daftar. Rusianto adalah pemilik Samarinda Central Plaza, pusat belanja berlantai lima yang terbesar di Samarinda. Selama puluhan tahun, Rusianto dikenal mampu mengembangkan bisnis utamanya (jasa angkutan laut khususnya ponton batu bara dan perkapalan) hingga ke Singapura.