CEO Interview

Alex Maneklaran, Rebranding dan Ubah Konsep Pelayanan Aerowisata

Alex Maneklaran, Rebranding dan Ubah Konsep Pelayanan Aerowisata

Pekan lalu, PT Aerowisata mengumumkan telah melakukan rebranding dan mengubah konsep pelayanan Aerowisata Hotel & Resorts. Hal ini sebagai upaya Aerowisata untuk terus berkembang dan berinovasi. Tahun 2014 ini dicanangakan sebagai Tahun Transformasi. Dalam melakukan rebranding ini, Aerowisata mengedepankan tiga keputusan strategis yaitu penataan brand architecture Aerowisata Hotel & Resort, penjaman brand positioning Aerowisata Hotel & Resorts dan perubahan identitas merek (brand identity) dari keseluruhan portofolio hotel Aerowisata Hotel & Resorts.

image(3)Dengan perubahan identitas, Aerowisata sekaligus melakukan pengelompokkan segmentasi portofolio hotelnya, baik yang dimiliki Aerowisata maupun hotel yang dikelola Aerowisata. Prama merupakan hotel dengan kategori upscale, Kila untuk kategori midscale, Asana untuk kategori economy. Melalui hotel-hotel tersebut, Aerowisata berupaya memperkuat posisnya sebagai Indonesian hotel chain yang menyuguhkan keramahtamahan Indonesia yang sejati sentuhan khusus melalui sensasi kelima indera. Hotel-hotel tersebut disiapkan tidak hanya cocok untuk berlibur, tetapi juga untuk pertemuan-pertemuan bisnis.

Lebih lanjut mengenai upaya Aerowisata dalam memperkuat bisnisnya, dapat disimak pada wawancara reporter SWA Online dengan Alex Maneklaran, Direktur Utama PT Aerowisata

Apa latar belakang melakukan rebranding?

Kebutuhan yang paling utama karena kami mulai masuk di management hotel. Selama ini hotel Aerowisata namanya beda semua. Dengan rebranding Prama, Kila, Asana tahu kalau ini satu grup Aerowisata. Kebutuhan seperti ini sudah saatnya kami lakukan.

Target dari rebranding ini seperti apa?

Target okupansi kami diharapkan 70%. Tetapi untuk hotel Sanur bisa di 85%, ini rate yang cukup tinggi kalau bisa di atas angka tersebut.

Apa yang dilakukan untuk transformasi ini?

Jadi begini, karena divisi hotel dan resort Aerowisata ini sedang berkembang, karena kami baru buat hotel management company. Jadi, kami juga mengelola hotel milik orang lain. Untuk itu, kami harus punya brand architecture yang kuat. Kita kenal jaringan hotel Accor, misalnya. Kami pun ingin mencapai itu.. Ini membutuhkan SDM. Kami banyak menghire tenaga ahli dan tenaga muda. Yang pertama adalah transformasi dan rebranding. Menyangkut kualitas produk, pelayanan dan SDM.

Saat ini ada berapa jumlah hotel di bawah Aerowisata Hotel & Resort?

Saat ini yang dikelola masih separuh. Hotel yang kami miliki 7. Tetapi kedepannya, akan lebih banyak hotel yang kami kelola. Untuk target 2017 sebanyak 35, 60% management, 40% adalah milik kami.

Pengelolaannya bagaimana?

Sebenarnya sama saja. Investor akan menilai kita dan mereka yang akan datang meminta untuk mengelola. Potensi-potensi ke depan sebetulnya datang dari pengalaman menginap para investor di hotel-hotel kami. Untuk itu, menjadi hal yang penting bagi kami untuk rebranding sehingga kami memiliki brand architecture dan diharapkan akan menjadi kuat. Karena kami melekat dengan Garuda, orang lihat majunya Garuda, kami bisa mengimbangi kekuatan Garuda.

Menurut Anda, apa tantangan yang dihadapi dalam melakukan transformasi ini?

Sebenarnya culture service. Itu yang paling penting. Culture service ini mulai dari penampilan, kebersihan, rasa makanan, kebersihan handuk dsb itu yang akan kami perbaiki. Itu tantangan yang paling besar.

Pengembangan apa lagi yang akan dilakukan Aerowisata?

Saya pikir kita ke depan kami melihat peluang bisnis di sektor perhotelan itu besar. Makanya kami fokus ke sana. Tetapi, bisnis Aerowisata yang paling besar adalah catering. Sekarang yang kami kembangkan adalah industrial catering. Ini kami sudah berhasil di rumah sakit. RS besar di Jakarta hampir semua menggunakan catering Aerowisata.

Bagaimana dengan divisi transportasi?

Kalau transportation service yang kami harap perkembangannya adalah di bis wisata. Kami harapkan setelah selesai hotel ini akan fokus ke sana.

Jadi food sudah, kemudian hotel. Bersamaan ini travel and leisure. Kami ada pengembangan inbound, outbound dan umroh – haji.

Targetnya?

Saya tidak hafal tetapi pertumbuhan harus 100% untuk industri travel.

Kinerja Aerowisata bagaimana?

Kalau profit after tax-nya, kami tumbuh 25%. ACS tentu memberi kontribusi terbesar, kurang lebih 50%. Hotel cukup besar juga, sekitar 35%. Sisanya dari divisi lainnya.

Pertumbuhan yang kami perkirakan rata-rata 29%. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved