Demo Bus Scania, Angin Segar Moda Transportasi Jakarta
PT United Tractors Tbk (UT) memperkenalkan bus Scania dengan kelebihan yakni berbahan bakar gas kelas euro 6, yang merupakan inovasi terbaru dari produksi bus yang disesuaikan dengan kontur ibu kota Jakarta, di mana identik dengan kepadatan lalu lintas.
Dilengkapi dengan suspensi yang mengutamakan safety riding serta tabung gas yang mengatur emisi kendaraan sehingga menjadi ramah lingkungan, bus Scania digadang sebagai opsi tepat dalam menghadapi dinamika transportasi masa yang mulai terlihat penurunan performanya, terlebih beberapa armada Trans Jakarta.
“Bus ini dilengkapi dengan beberapa fitur pendukung. Misalnya ketika terjadi kebocoran tabung gas, managemen dapat memantaunya secara langsung. Selain itu engine yang digunakan disesuaikan untuk bahan bakar gas Euro 6 sehingga menghasilkan kadar Nox (nitrogen oxides) enam kali lipat lebih rendah dibandingkan dnegan emisi pada Euro 3,” papar Direktur PT United Tractors Tbk, Loudy Elias.
Bus dengan nilai Rp 5,8 miliar ini masih harus melewati beberapa filtrasi lagi untuk dapat secara resmi meramaikan lalu lintas ibukota, yakni dengan pertimbangan transparansi nilai jual melalui Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Meskipun demikian, Loudy optimis bisa melewati filtrasi tersebut dan meyakinkan Pemda bahwa harga tersebut cukup diterima.
“Ini tidak seperti pengadaan beberapa bus sebelumnya, yakni dengan nilai rendah lifetimenya juga rendah, akhirnya banyak yang rusah,” tegas Loudy. Ia juga menekankan bahwa harga bus produksi keluaran Swedia ini relatif tinggi, dimana disesuakan dengan reputasinya yang secara internasional telah diakui. Lebih dari itu, faktor durability juga menjadi keunggulan yang bisa dibanggakan dari bus ini. “Bus ini umurnya bisa sampai 20 tahun kedepan,” katanya.
Loudy memaparkan bahwa untuk proses assembling dilakukan di Indonesia. Adapun untuk partnership United Tractors baru menggandeng dua perusahaan asal Malaysia yakni Laksana dan PT Gemilang. Sementara untuk karoserinya, manajemen ditantang untuk mewujudkannya di Indonesia. (EVA)