Business Research

Survei MasterCard: Orang Eropa Jarang Cuci Tangan Setelah Pegang Uang Kartal

Survei MasterCard: Orang Eropa Jarang Cuci Tangan Setelah Pegang Uang Kartal

Tidak bisa dipungkiri bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia masih menggunakan uang kertas dan koin untuk pembayaran sehari-harinya, dan belum banyak yang menggunakan cara non tunai, misalnya dengan kartu kredit dan debit. Padahal bisa dibilang bahwa uang kertas dan koin yang seringkali berpindah tangan tentunya jadi tidak terlalu bersih untuk dipegang. Bahkan ada yang ekstrim bilang bahwa di uang kertas itu banyak kumannya, apalagi yang tampilannya sudah lusuh dan lecek.

Ibu2 Pegang Uang Kertas

Menyoal kurang bersihnya uang kartal tersebut, baik itu uang kertas maupun koin, juga ditunjukkan oleh hasil penelitian terbaru dari MasterCard. Penelitian itu dilakukan oleh Toluna mewakili MasterCard pada periode Maret-April 2014. Yang disurvei adalah 9.923 orang Eropa, yang berusia di atas 18 tahun, yang berdomisili di seluruh Eropa (Inggris, Jerman, Prancis, Spanyol, Denmark, Polandia, Turki, Yunani, Hungaria, Rumania, Republik Ceko dan Kroasia). Walaupun penelitian tersebut dilakukan di Eropa, tapi sepertinya masih cukup relevan dengan kondisi di Indonesia.

Hasil penelitian itu menyebutkan bahwa hanya 1 dari 5 orang mencuci tangan mereka setelah memegang uang kartal, meskipun sudah terdapat kesadaran jika memegang uang kertas maupun koin, ataupun buku rekening, merupakan suatu hal yang tidak higenis dan kotor. Jadi, penelitian itu menyoroti bahwa orang-orang Eropa kesulitan untuk menghentikan kebiasaan buruk dari menggunakan uang kartal yang kotor, meskipun hal tersebut terbukti lebih kotor daripada pegangan di transportasi publik.

Penelitian ini menyurvei tiga per empat orang Eropa, dan membuktikan bahwa mereka harus berhati-hati ketika memegang uang kartal, karena kuman yang terdapat di uang tersebut. Namun, penelitian ini ternyata menunjukkan bahwa kita justru hanya mencuci tangan setelah melakukan hal lain, seperti memegang binatang (46%), atau melakukan perjalanan dengan transportasi publik (36%).

Penelitian yang dimulai oleh MasterCard dan Oxford University sejak 2013 tersebut melihat bahwa ada 26 ribu bakteria di setiap buku rekening bank dan uang kartal yang berpotensi membahayakan kesehatan kita. Sementara para responden yang disurvei pada tahun 2014 sudah menyadari adanya potensi bahaya kesehatan ketika memegang uang kartal.

Namun sayangnya masih terdapat gap yang cukup signifikan antara orang-orang Eropa yang percaya bahwa memegang uang kartal merupakan suatu hal yang kotor dan melakukan sesuatu yang berhubungan dengan hal tersebut, dengan orang-orang yang tidak peduli. Di Hungaria dan Prancis tercatat memiliki gap tertinggi, yang mana walaupun mereka sadar bahaya yang dihadapi, tetapi mereka memiliki kemungkinan mencuci tangan yang cukup kecil.

Terkait dengan keengganan untuk menghentikan kebiasaan dalam menggunakan uang kartal, psikolog Donna Dawson menyoroti; “Uang” – dalam bentuk uang kertas dan koin – merupakan bentuk dari kekuatan ekonomi dan kesuksesan yang kita miliki. Makanya sulit bagi orang untuk melihat hal-hal negatif yang berkaitan dengan uang.

Penemuan tambahan dari penelitian MasterCard juga menunjukkan bahwa 4 dari 10 (37%) orang Eropa mengklaim jika mereka bersedia untuk melakukan setidaknya satu perubahan kecil dalam kehidupannya sehari-hari agar lebih higenis, dengan mayoritas dari mereka mengatakan akan lebih memilih menggunakan kartu atau pembayaran contactless sehingga lebih higienis.

Seperti studi sebelumnya yang telah menunjukkan bahwa uang kertas di Eropa rata-rata mengandung 26 ribu bakteri, maka itu seharusnya akan meningkatkan kesadaran bahwa memegang uang kartal memiliki potensi bahaya, dan itu sama halnya dengan memegang pintu gagang toilet, ataupun memegang rel eskalator. Di saat tidak adanya pedoman internasional yang tegas dalam penggunaan uang kartal selama musim flu, kita hendaknya lebih memperhatikan kebersihan uang, salah satunya adalah dengan beralih ke transaksi non tunai.

Chris Kangas, Head of Contactless Payments MasterCard Europe menambahkan bahwa apa yang menjadi hal terpenting dari penemuan studi tahun ini adalah meskipun orang Eropa sudah sadar akan adanya bahaya dari penggunaan uang kartal, tapi mereka masih sulit untuk lepas dari kebiasaan buruk dalam menggunakannya. “Dengan memanfaatkan metode pembayaran non tunai tidak hanya merupakan cara inovatif dalam pembayaran namun juga membantu untuk menghilangkan bakteri dan kuman yang saling berpindah ketika proses transaksi uang kartal,” ujarnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved