Karena menyukai game Sim City, Essy Prita Cinta memilih kuliah di Jurusan Planologi ITB. Essy bahkan bercita-cita menjadi wali kota suatu hari nanti. Di 2007 ia pernah menyabet gelar juara pertama Karya Tulis Ilmiah, dengan tema Bandung, Apakah Akan Menjadi Kota Mal? yang diselenggarakan oleh Pemkot Bandung. Selain itu, skripsinya pun mengambil topik soal tata ruang kota.

Essy Prita Cinta

Namun, kini ia malah menekuni dunia pemasaran dan bisnis. Semua itu bermula dari program The Scholarship Metro TV yang diikutinya. Pada program yang diadakan oleh Djarum Foundation ini Essy berhasil masuk peringkat lima besar. Selama masa karantina, Essy dan semua peserta dibimbing oleh Rhenald Khasali. “Dan karena beliau pulalah saya jadi tertarik bidang pemasaran. Ternyata ini dunia yang dinamis dan jauh lebih kreatif, bahkan kami dituntut untuk berpikir kreatif dan beda,” ucap kelahiran Bandung 29 Maret 1986 ini.

Essy teringat kata-kata Rhenald yang menurutnya paling berkesan, yaitu: “Marketing is not selling thing, but selling inspiration.” “Bukan bendanya yang kami jual, tapi nilai tambah dari benda itu yang dijual, itu juga yang menarik di dunia pemasaran,” penyandang gelar Juara I Putri Indonesia Jawa Barat tahun 2008, yang mewakili Ja-Bar di tingkat nasional ini menambahkan.

Maka Essy pun berkarier sebagai pemasar di berbagai perusahaan ternama di Indonesia. Dari menjadi MT di Astra International tahun 2008, ia lalu pindah ke Fontera Brand tahun 2009 dan memegang merek Anlene. Di 2011 Essy kembali hijrah, kali ini ke Unilever. Awalnya ia menangani brand building untuk Clear. Selanjutnya ia diberikan tanggung jawab menangani Dove dan sekarang Tresemme. “Tresemme ini merek baru. Baru 16 bulan, jadi kami harus membangun awareness masyarakat terhadap merek ini,” Essy mengungkapkan tantangan yang dihadapinya.

Menurutnya, hanya tiga bulan setelah diluncurkan pada Oktober 2012, Tresemme telah mampu mengejar merek lainnya. “Dan setelah itu, di bulan ke-16 kami sudah hit di 3,2% pangsa pasar nasional,” ungkap penyuka yoga bikram ini, yang tetap bercita-cita menjadi wali kota suatu hari nanti.

Arie Liliyah