Youngster Inc. Siapa Dia

Satriyo Pamungkas

Satriyo Pamungkas
~~

Berawal dari menjadi mitra Riverbed, Satriyo Pamungkas akhirnya malah bergabung dengan Riverbed Technology Indonesia sebagai Manajer Penjualan Wilayah. Saat masih bekerja di perusahaan sebelumnya, Satriyo pernah diminta melakukan presentasi pada suatu kesempatan dan kemudian berkenalan dengan Direktur Regional Riverbed. Selang tiga tahun kemudian, ia lalu ditawari bergabung dengan perusahaan yang membidangi infrastruktur jaringan tersebut.

Satriyo sebenarnya tidak memiliki pengalamansebagai pemasar. Ia justru banyak mengantongi sertifikat teknisi dari pekerjaan sebelumnya. Namun, justru alasan itulah yang membuatnya direkrut Riverbed untuk menangani bidang pemasaran. ”Karena, di Riverbed itu orang sales juga harus bisa mengedukasi market-nya. Kalau skill-nya murni hanya sales, tidak bisa. Produk andalan kami yang WOC (WAN Optimizetation Category) itu kan dibangun di atas infrastruktur yang sudah ada sebelumnya, nah jadi kalau orang sales-nya tidak mengerti bagaimana infrastrukturnya dibangun, bagaimana dia akan memberi solusi pada calon kliennya,” ujar lulusan Teknik Elektro dan Manajemen Strategis Universitas Gadjah Mada ini.

Kini ia bertanggung jawab atas penjualan di seluruh wilayah Indonesia dan mengawasi aplikasi teknologi Riverbed agar dapat digunakan secara maksimal oleh end user. “Kami harus memastikan bahwa produk yang sudah dibeli itu sudah terutilisasi dengan maksimal, karena kegagalan dalam bisnis TI itu bukan saat gagal membeli tetapi saat konsumen tidak bisa atau tidak tahu memaksimalkan fungsi dari apa yang sudah dia beli,” ia menegaskan.

Di Riverbed, seorang Manajer Penjualan Wilayah diberi tanggung jawab dan kuasa layaknya pemilik bisnis. Satriyo diberi hak mengelola dan memutuskan sejumlah strategi dan target, sekaligus ditantang untuk membesarkan bisnisnya. Selanjutnya, ia akan memberikan laporan ke Direktur Regional Riverbed.

Menurutnya, tantangan yang dihadapinya saat ini adalah dalam hal membangun identitas dan positioning merek, serta mengubah paradigma Riverbed sebagai teknologi yang hanya “nice to have” menjadi “have to have”. “Selama bertahun-tahun orang menganggap bahwa teknologi Riverbed jika dipakai ya bagus, tidak dipakai pun tidak masalah, bukan kebutuhan utama. Tetapi zaman sudah berubah, kini semua orang butuh kecepatan akses data. Maka, layanan optimizer kami itu sekarang bukan teknologi yang ‘nice to have’ lagi tetapi jadi ‘have to have’,” kelahiran Klaten 26 Oktober 1983 ini mengungkapkan.

Ke depan, Satriyo bercita-cita membangun bisnis TI sendiri. “Dulu sudah pernah jalan bersama beberapa teman kuliah, tetapi kemudian saya berhenti dan memutuskan fokus berkarier. Sekarang jadi ingin membangun lagi, tetapi tidak sekarang,” kata pria yang hobi membaca buku filosofi dan psikologi serta joging ini.(*)

Arie Liliyah


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved